Plus Minus

Minggu, 29 Januari 2012

Pianooo............ kyu


crescent

Malam ini ku lihat bulan di luar sana....... melengkung............ kata orang yang tau........namanya kalau bulan melengkung itu bulan sabit............. mmmmmm ,.,.,.,.,.,.,.,.,. seperti sebuah alis mata ku lihat............

mmm........ gak keterlaluan kali......... kalau di bilang........ pikiran aneh..........

mmm....... ngantuk nieh..........tapi lum puas.......... di sini....... di blog ini.......... anginnya pun mendukung........ bersahabat baik malah........ kata seorang bapak yang ku kenal........... angin itu........... kalau gak berwujud gentayangan katanya......... terusssss.............. kalau............. berwujud......... bikin masalah............ betullllllllll kalau ku pikir2............. betulllllllllll kali............ mmmmm............ gimana yach...........


kata" aneh itu bikin puyeng....... tapi keren..............


:D (samakan sama senyum ku).......... samalah......... :)


kalau tersenyum itu jangan setengah" ................... nanti hasilnya........ jelek lhoooooo...... macam apa aja......

dah ah...... ngantuk....... capek jga ngedumel sendiri...... macam nenek2 .......... huuufh..........

Jumat, 27 Januari 2012

kegagalan seorang wonder human life


Kegagalan dan Keberhasilan Seorang Wirausahawan
Wirausahawan ialah seoranga yang berprofesi di bidang usaha untuk kehidupannya. Seorang wirausahawan sejati tidak menggantungkan hidupnya pada siapapun, mereka merintis usaha melalui suatu cara yang rumit dan tidak mudah, sehingga kadang-kadang mengalami suatu kegagalan. Mereka sangat tergantung pada dirinya sendiri. Ada beberapa hal yang menyebabkan seorang wirausahawan bisa berhasil ataupun gagal.

Keberhasilan seorang wirausahawan biasanya erat kaitannya dengan hal-hal berikut :
1.    Jujur
a.    Jujur terhadap dirinya sendiri
Seorang wirausahawan harus mempunyai intuisi yang tajam serta jujur terhadap dirinya sendiri. Sebab berperilaku jujur terhadap dirinya sendiri akan membuat hati dan pikiran tenang serta jernih. Pikiran yang tenang dan jernih akan membuat seseorang dapat menuangkan ide-ide serta rencana-rencana yang matang, sehingga bisa menunjang keberhasilan wirausahawan.

b.    Jujur terhadap orang lain
Selain jujur pada diri sendiri, hendaknya wirausahawan juga berbuat jujur terhadap orang lain seperti relasi, pelanggan, para karyawan, dan pihak-pihak yang terkait. Kejujuran adalah modal utama dalam berusaha. Dengan berperilaku jujur pada orang lain maka wirausahawan tersebut dipercaya oleh banyak pihak, sehingga setiap tawaran, negosiasi atau kerjasama selalu mendapat sambutan yang baik dari pihak lain.

c.    Jujur terhadap tujuan yang akan dicapai
Seorang wirausahawan haruslah realistis terhadap apa yang hendak dicapai. Janganlah membuat program yang muluk-muluk dan tidak masuk akal bila kenyataannya tidak bisa  mewujudkannya. Antara rencana dan kenyataan harus seimbang sehingga tujuan yang akan dicapai disesuaikan dengan masukan yang ada.

2.    Disiplin dan berani
Berani dan disiplin berbuat sesuatu berkat pengalaman dan pengetahuannya. Bakat bisa merupakan bawaan seseorang sejak lahir, sedangkan penglaman bisa diperoleh melalui suatu uji coba ataupun belajara dari lingkungannya sekitarnya. Adapun pengetahuan bisa diperoleh dari buku maupun dari jalur pendidikan formal/non formal.

Dengan bakat dan pengalamannya, seseorang berani berbuat untuk menentukan sesuatu dengan mengambil resiko yang mungkin timbul.
Berani dan disiplin berbuat bisa juga karena adanya keyakinan dan fasilitas. Keyakinan diri seseorang bisa timbul karena adanya percaya diri dan pengalaman serta pengetahuan yang dimilikinya. Fasilitas bisa disediakan karena adanya suatu pola dan perencanaan yang matang sehingga tidak akan kekurangan fasilitas. Hal itu juga bisa menyebabkan seseorang mempunyai kepercayaan pada diri sendiri dan usahanya.

3.    Dapat melaksanakan prinsip manajemen dengan baik
Manajemen yang baik selalu diperlukan dalam setiap usaha manusia, demikian pula oleh wirausahawan untuk menunjang keberhasilannya. Manajemen yang baik bisa dilatih dan dipelajari oleh setiap wirausahwan dari berbagai sumber. Sistem manajemen yang baik akan menunjang kemajuan usahanya yang akhirnya menunjang kesuksesan seseorang wirausahawan.

Disamping keberhasilan dalam wirausaha, bila tidak berhati-hati dalam usaha, akan menyebabkan wirausahawan tersebut mengalami kegagalan. Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan kegagalan dalam berwirausaha.
a.    Tidak adanya perencanaan yang matang
Perencanaan sangat penting bagi setiap perusahaan. Dengan tidak adanya perencanaan yang matang seperti orang berjalan tanpa petunjuk atau peta, sehingga perencanaan yang asal-asalan dan tergesa-gesa bisa menyebabkan kegagalan dalam berusaha.

b.    Bakat yang tidak cocok
Bakat merupakan pembawaan yang dibawa manusia sejak lahir. Kadang-kadang seorang wirausahawan yang menekuni suatu bidang usaha tertentu mengalami kegagalan karena bidang yangditekuninya tersebut tidak cocok dengan bakatnya.

c.    Kurang pengalaman
Pepatah mengatakan bahwa pengalaman adalah guru yang paling baik. Karena kurang berpengalaman, kadang seorang wirausahawan mengalami kegagalan. Hal itu disebabkan wirausahawan tersebut kurang mengenal jenis usaha yang dipilihnya sehingga tidak mengetahui kekurangan atau kelemahan bidang usahanya. Hal itu bisa menjadi salah satu faktor kegagalan wirausahawan.

d.    Tidak mempuyai semangat wirausaha
Seseorang yang menekuni bidang usaha sama saja berspekulasi atau bekerja untung-untungan. Bila sekali mengalami kegagalan, patah semangat, dan tidak mau bangkit kembali maka akan menyebabkan kegagalan yang bersifat menyeluruh.
e.    Kurangnya modal
Kurangnya modal berakibat usaha yang dijalankan tidak sesuai dengan rencana yang telah disusun. Hal itu berakibat pada tidak adanya keseimbangan dalam berusaha yang bisa mengakibatkan kegagalan berwirausaha.

f.     Lemahnya pemasaran
Meskipun perencanaan sudah matang disertai modal yang mencukupi akan tetapi bila pemasaran produk lemah akan mengakibatkan stok barang digudang menumpuk. Stok barang yang menumpuk berarti kerugian. Kerugian yang terus menerus berlangsung berarti kegagalan usaha.

g.    Tidak mempunyai etos kerja yang tinggi
Etos kerja atau budaya kerja sangat diperlukan untuk menunjang keberhasilah wirausaha. Bila dalam menjalankan usaha tidak disertai dengan etos kerja yang tinggi akan terjadi kemunduran dan kalah dalam persaingan. Sehingga lambat laun akan menyebabkan kegagalan dalam berwirausaha.

Dalam hal ini ternyata keberhasilan seorang wirausaha. Tidak mutlak tergantung pada pendidikan yang mereka miliki, tetapi tergantung dari kemauan dan keberanian seseorang untuk mulai berwirausaha. Pada kenyataannya banyak wirausahawan yang berpendidikan rendah tapi sukses dalam berwirausaha.

Keberhasilan dan kegagalan dalam usaha atau menjalankan pekerjaannya tidak hanya dialami oleh para wirausahawan tetapi juga oleh profesi lainnya seperti atlit, artis, petani, pejabat, kepala sekolah, guru, dan lain-lain.

Mereka semua apabila tidak bersungguh-sungguh dalam menjalankan pekerjaannya akan mengalami kegagalan yang merugikan diri sendiri maupun pihak lain. Adapun bentuk-bentuk keberhasilan dan kegagalan para profesi tersebut sebagai berikut :

1.    Atlit
Disebut berhasil bila dia mampu berprestasi dalam berbagai pertandingan maupun perlombaan. Keberasilan seorang atlit didasari oleh disiplin dalam berlatih serta tekun mengikuti berbagai pertandingan atau perlombaan. Selain tekun berlatih, dia juga harus mengimbanginya dengan pola makan yang seimbang, pola hidup sehat, serta kesiapan fisik dan mental dan daya juang yang tinggi.

Sebaliknya bila kurang disiplin dan tekun dalam berlatih, seorang atlit akan kalah dalam berbagai turnamen dan mengalami kegagalan dalam berprofesi.

2.    Artis
Artis yang berhasil dalam kariernya biasanya banyak mendapatkan tawaran untuk karya seninya, baik itu seni suara, seni peran maupun seni lukis. Keberhasilan seorang artis tidak begitu saja datang. Kedisiplinan, latiha, sikap dan pola hidup seorang artis dapat menentukan keberhasilannya. Bila seorang artis kurang berprestasi, bersikap sombong, berpola hidup seenaknya, maka penggemarnya berkurang sehingga akan mendatangkan kegagalan karier.

3.    Petani
Petani disebut berhasil dalam usahanya bila dia mampu memperoleh hasil panen yang memuaskan serta penjualan yang bagus sehingga menghasilkan keuntungan. Petani yang berhasil selalu berupaya untuk mencari bibit unggul, memperbaiki kualitas media tanaman, mempunyai intuisi untuk memiliki jenis tanaman yang menguntungkan, dan selalu berusaha mengembangkan tanamannya untuk memperoleh hasil yang maksimal. Sebaliknya, bila seorang petani malas serta tidak mau mengembangkan usaha tanamannya serta tidak mau belajar maka akan menjadi penyebab kegagalannya.

4.    Pejabat
Pejabat dikategorikan menjadi pejabat pemerintah dan pejabat kantor instansi swasta. Keduanya tidak mempunyai perbedaan yang berarti, sebab keberhasilan para pejabat sukar diukur secara fisik. Apabila pejabat itu mampu memimpin bawahannya dengan baik, memberi contoh dan teladan yang baik untuk arah kemajuan perusahaan atau instansi, maka dapat dikatakan pejabat itu berhasil. Sedangkan pejabat yang suka korupsi, otoriter serta masa bodoh, biasanya akan mengalami kegagalan dalam kariernya.

5.    Alumni
Alumni adalah seorang lulusan pada pendidikan formal. Dikatakan berhasil bila para alumni bisa memperoleh pekerjaan yang layak, melanjutkan studi yang lebih tinggi ataupun bisa mendirikan usaha sendiri atau bahkan bisa menciptakan lapangan kerja bagi orang lain. Bila seorang alumni kelihatan gelisah, resah, dan masih menganggur, bisak dikatakan ia gagal. Hal – hal yang mempengaruhi kegagalan seorang alumni misalnya kurang usaha, bersikap apatis, kurang komunikasi dengan sesama alumni lain dan tidak adanya semangat berusah bagi alumni itu sendiri.

6.    Kepala sekolah
Kepala sekolah yang berhasil adalah kepala sekolah yang bisa memajukan sekolah  pada umumnya. Siswa siswi maupun guru-gurunya berprestasi, hubungan dengan pihak lain selalu saling menguntungkan, tidak terdapat kenakalan remaja atau anak-anak di sekolah, menciptakan suasana yang kondusif sehingga mampu menunjang kegiatan belajar mengajar yang prestatif. Bila sekolah itu mengalami kemunduran dalam prestasi, jumlah siswa akan selalu berkurang, guru-guru kurang semangat mengajar, dan siswa-siswa yang ada akan sulit diarahkan sehingga menimbulkan kenakalan merekalah yang akan timbul. Hal itu bisa menjadi tanda bahwa kepala sekolah tidak bisa menjadi panutan yang baik. Selain itu kegagalan dan keberhasilan seorang kepala sekolah juga  bisa ditandai dengan para alumni yang apakah setelah lulus mampu memperoleh bidang pekerjaan yang baik ataukah bisa melanjutkan ke sekkolah yang lebih tinggi.

7.    Guru
Guru adalah panutan bagi siswa. Keberhasilan seseorang guru dalam profesinya ditandai dengan bertambahnya minat siswa terhadap bidang pengetahuan yang diberikan.siswa menjadi tambah semangat belajarnya serta mengarahkan siswa terhadap moral dan pekerti yang luhur serta bisa menjadi bekal pengetahuan dan sikap bila nanti siswa terjun ke masyarakat. Bila setelah mendapat pengajaran dan pendidikan dari guru ternyata siswa tidak mengalami perkembangan atau justru mengalami kemunduran, sebenarnya itu merupakan indikator kegagalan seorang guru. Hal itu disebabkan guru kurang pandai memotivasi siswa, kurang memberi teladan serta tidak menyelipkan pesan-pesan moral yang berarti sehingga siswa bersikap apatis dan masa bodoh. Guru yang tidak mau belajar dan berusaha mencari inovasi baru juga bisa menjadi awal kegagalan profesi ini.

Kegagalan dan keberhasilan suatu usaha bagi wirausahawan dipengaruhi oleh beberapa aspek yaitu aspek permodalan, aspek personalia, aspek manajemen, aspek produksi, aspek komunikasi dan aspek pemasaran. Pemberdayaan aspek-aspek tersebut sangat tergantung dari perilaku dan sikap wirausahawan itu sendiri dan ditunjang dengan pemilihan bidang usaha yang tepat sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuan, ketrampilan dari wirausahawan. Jika pemilihan bidang usaha yang dijalankan tidak sesuai dengan minat, justru akan cenderung mengarah kepada ketidakberhasilan atau kegagalan, oleh karena itu perlu adanya instropeksi diri apakah usahanya sesuai dengan bakat dan minatnya.     



 
Perilaku Kewirausahaan
Menurut Dadang Suherman dalam makalah yang berjudul Kewirausahaan dan Kemitraan Usaha Agrobisnis (2000:3) disebutkan kiat-kiat menjadi wirausaha yang berhasil, yaitu :
1.    Mempunyai emosi untuk membayangkan keberhasilan atau takut akan kegagalan;
2.    Berani menanggung resiko;
3.    Gigih dan bekerja keras;
4.    Semangat dan gesit;
5.    Memerlukan umpan balik;
6.    Bertanggung jawab;
7.    Percaya pada diri sendiri;
8.    Mempunyai pengetahuan yang luas;
9.    Memiliki kemampuan untuk menghimbau;
10. Memiliki kecakapan memimpin;
11. Inovatif;
12. Memburu keberhasilan.

Kiat menjadi wirasusaha yang berhasil sebaiknya ditunjang karakter wirausahawan supaya dapat mempertahankan usahanya. Di bawah ini merupakan beberapa karakter wirausahawan yang harus dipakai untuk mempertahankan usaha antara lain :
a.    Jangan mudah berpuas diri;
b.    Hidup hemat, cermat dan bersahaja;
c.    Harus meningkatkan kerja keras, tekun dan teliti;
d.    Selalu mengutamakan kepentingan pelanggan;
e.    Membuat pelanggan loyal (tidak berpindah);
f.     Selalu satu langkah di depan para pesaing;
g.    Tawakal kepada Tuhan;
h.    Selalu bergerak dinamis dan kearah yang lebih baik;
Oleh karena itu diperlukan suatu tekad yang mantap dan mampu membaca peluang pasar. Contoh tokoh wirausahawan yang sukses dibidangnya seperti Bill Gates, Henry Ford, Ducan Symne, Sosro, Tirto Utomo, Mas Agung. Mereka pada awalnya adalah wirausahawan kecil yang kemudian berhasil dalam usahanya berkat tepatnya memilih bidang usaha yang digelutinya. Diantara faktor-faktor yang mendukung keberhasilan wirausahawan tersebut adalah sebagai berikut :
1.    Tipe orang-orang yang ulet dan pekerja keras serta mempunyai tujuan dan dedikasi yang tinggi.
2.    Tipe orang-orang yang mempunyai komitmen tinggi untuk mencapai tujuan dan berprestasi bagi perkembangan usahanya.
3.    Ada dukungan faktor eksternal berupa permintaan akan barang dan jasa.
Agar lebih jelas, di bawah ini dimuat perilaku dan sikap wirausahawan terkenal yang membeberkan rahasia suksesnya.
a.    Donald E.  Petersen (Presiden Ford Motor Company)
Bekerja sebagai pemain team, bukan perorangan. Pertandingan tidak dimenangkan atau dikalahkan oleh satu orang, melainkan lebih merupakan usaha kelompok. Perlakukanlah orang-orang dengan hormat dan layak. Percaya kepada kemampuan dasar manusia untuk melakukan hal yang terbaik.
Jangan pernah berkompromi dengan integritas pribadi. Bersedialah untuk memeriksa keputusan-keputusan dengan sederetan nilai kepribadian yaitu kebenaran. Perkayalah orang-orang disekelilingnya, baik bawahan maupun rekan-rekan dan mereka pantas mendapat keuntungan dari pemikiran atau ide-ide.

b.    Jonh Glenn (US. Senator, ex Astronout)
Perjalanan mobil ke dan dari kantor adalah saat-saat dimana saya berjalan sendirian. Di saat itulah saya melakukan pemikiran-pemikiran yang terbaik. Saya merekam dalam tape atau mencatat dalam buku sejumlah besar ide-ide yang akan mengingatkan saya nantinya untuk buah pemikiran atau proyek-proyek tertentu. Saya sukses melakukan hal tersebut untuk bertahun-tahun lamanya.

c.    Dr. Joyce Brothers (Tokoh termashur Amerika)
Sebelum saya pergi tidur malam hari, saya selalu mencatat dalam ingatan saya tentang tiga perkara penting yang harus saya lakukan keesokan harinya. Saya mulai dengan menyelesaikan perkara-perkara ini satu per satu. Tatkala saya selesai melakukan hal-hal ini atau paling tidak melakukan usaha untuk menyelesaikannya. Saya merasa bebas untuk melakukan hal-hal lainnya dalam seharian itu. Saya mencatat apabila saya gagal melakukan perkara-perkara sepele terlebih dahulu, sehingga perkara-perkara penting malahan tidak keburu untuk ditangani.

d.    Dr. Norman Vincent Peale (Tokoh termashur America)
Ambil satu perkara pada satu waktu, lalu curahkan seluruh perhatian. Jika penyelesaian terhadap suatu masalah tidak berhasil dimunculkan juga maka saya tinggalkan sebentar dengan berjalan-jalan atau melakukan pekerjaan fisik lainnya. Tatkala itulah  ide penyelesaian yang sedang saya cari-cari itu sering muncul di benak saya. Saya telah menasehati para “businessman” yang sibuk dan tegang untuk meninggalkan sejenak pekerjaan dan berjalan-jalan setengah mil jauhnya, saya banyak mendapatkan bukti-bukti yang menarik tentang keberhasilan cara ini dalam penanggulangan masalah-masalah yang rumit”.

e.    Allan Bean (Astronout Apollo 12)
Sifat yang sangat penting untuk suatu kesuksesan adalah penangan suatu angan-angan. Saya sering menanyakan orang-orang yang berangan-angan sebagai berikut : “apa yang anda lakukan hari ini mendekatkan wujud angan-angan anda? Ternyata 85% di antara mereka tidak melakukan apapun. Mereka merencanakan untuk melakukan minggu depan atau bulan depan, karena mereka semata-mata terlalu sibuk hari ini. Namun, 85% orang-orang ini sangat boleh jadi tidak akan pernah menyaksikan angan-angan mereka menjadi kenyataan. Tanyakan kepada diri sendiri hal yang sama : apakah yang telah kulakukan hari ini mewujudkan angan-angan saya : jika jawaban anda hampir pasti akan gagal, kecuali kalau anda mengubah cara ini.

f.     Strom Thurmond (US. Senator)
Ketika saya membuat suatu keputusan, saya melakukannya dengan sebaik-baiknya yang saya dapat lakukan. Lalu saya tinggal pergi. Karena kecemasan akan keputusan yang dibuat adalah ibarat musuh yang besar. Lebih-lebih tatkala anda tak bisa melaksanakan apa-apa lagi yang melebihi daripada apa yang telah anda lakukan.

g.    Mary Kay Ash (Presiden Mary Kay Cosmetics)
Mereka yang menaiki tangga-tangga sukses tampaknya memiliki unsur-unsur kesamaan yaitu suatu keyakinan yang tidak terguncang dalam dirinya dan dalam segala sesuatu yang sedang diusahakannya. Ketekunan dan determinasi adalah hal-hal pokok. Sukses hanya dapat dicapai oleh orang-orang yang yakin akan apa yang dikerjakannnya serta tidak membiarkan hal-hal untuk menyabotnya.

h.    Mc Donald (Wirausahawan Hambuger)
Pelayanan kepada konsumen adalah QSCV (Quality, Service, Cleanliness, Value). Apakah tema perjuangan dapat meningkatkan kharisma seorang wirausahawan ? jawaban sederhana bahwa tema perjuangan mengajak perusahaan untuk mewujudkan dirinya. Dengan tema yang kharismatik, orang-orang akan lebih jelas dan mudah disatukan dan diajak untuk sepakat “mendewa-dewakan” tema dan pencetusnya. Jadi cetuskanlah slogan-slogan kerja yang mendorong semangat, etos kerja atau tujuan perusahaan yang terukur.


Canangkan slogan tersebut dengan konsisten. Dukunglah pengembangannya secara berkharisma. Bilamana kamu seorang wirausaha tidak berhasil maka salahkan lah diri kamu sendiri.

i.      Steven Jobs (Wirausahawan Legendaris)
Siapa sebenarnya Steven Jobs itu ? apakah ia seorang pengusaha besar ? ia adalah wirausahawan Amerika kecil-kecilan. Apakah ia seorang insinyur atau ahli teknik komputer ? bukan juga ia adalah orang yang menghargai kreditivitas, ia penemu Apple Computer.

Ia memandang produk kreativitas itu sebagai komoditi yang dapat dijual. Apakah ia seorang yang kaya raya pada awalnya / jelas juga bukan. Ia dengan keberaniannya dan perhitungan dagangannya, berhasil meyakinkan pemilik modal. Seorang ahli pemasaran ulung barangkali ?
Bukan juga. Ia adalah seorang ahli strategi bisnis yang tidak tanggung-tanggung. Melihat latar belakang kesuksesan wirausahawan Steve Jobs, rasanya kita perlu mencoba menengok ke sekeliling kita. Kita yakin bahwa di sekeliling kita banyak produk prototype hasil kreativitas orang lain yang bisa kita pasarkan atau yang kita modifikasikan.

Bila kita jeli memandang dan memilih, serta mewujudkan konsep ala Steven jobs, tidak mustahil akan lahir di antara kita seorang wirausahawan legendaris.

j.      Cindy Adam (Ladies Home Journal)
Saya seorang komandan yang selalu resah dan berpikir sederhana dan dengan bertambahnya usia, ternyata sifat saya itu, bukan semakin menjadi-jadi.


Ny. Ning Harmanto; Hobi Meraih Sukses
Tidak semua lulusan perguruan tinggi (PT) di Indonesia, setelah lulus bekerja sesuai bidangnya. Satu contoh, ada lulusan perguruan tinggi teknik, yang bekerja di sebuah bank, dan ternyata tidak kalah dengan lulusan jurusan ekonomi. Ada pula lulusan teknologi pertanian, bekerja di sebuah perusahaan asuransi, dan berhasil meraih prestasi bagus.
Kenyataan demikian juga di alami Ny M. Wuryaning Setyawati atau biasa dipanggil Ning Harmanto. Wanita kelahiran Yogyakarta, 8 Mei 1957, yang kini menjadi Presdir PT. Mahkota Dewa Indonesia, merupakan lulusan Akademi Bahasa Asing (ABA), jurusan bahasa inggris. Namun, sejak kecil, istri Ir. Harmanto ini, selain senang membaca, terutama artikel-artikel pertanian, menulis dan main drama, bercocok tanam dan meracik jamu.
Kini, aktivitas yang semula hanya hobi, telah membawa kesuksesan dalam hidupnya. Dari hobi membacanya, misalnya, hingga kini telah berhasil menulis sejumlah buku. Antara lain, berjudul Sawah Mini di atas kamar. Penanaman secara vertikultur (Grasindo).
Selain itu, Ny Ning Harmanto, juga menjadi fasilitator pelatihan pertanian di Kampung Sawah yang diselenggarakan oleh LPM Atmajaya dan menjadi dosen tamu untuk mata kuliah wira usaha. Serta sering diundang sebagai pembicara dalam seminar.
Sejumlah prestasi di bidang pertanian dan usaha yang pernah diraihnya, antara lain, juara I Lomba Pekarangan Produktif tingkat DKI Jakarta, pada Expo Agribisnis 1999, Juara I produk unggulan Jakarta Utara tahun 2000 dan 2002, Juara I Produk Unggulan DKI Jakarta tahun 2000 dan juara II usaha kecil dan menengah teladan tingkat DKI Jakarta tahun 2003. (www.sinarharapan.co.id).


PERNIK
BISNIS WARALABA
Waralaba vs Peluang Usaha
Waralaba dan peluang usaha lain. Jika anda ingin mengetahui perbedaannya, simak apa yang diutarakan oleh Burang Riaydi, konsultan bisnis waralaba. Ciri utama bisnis waralaba adalah kesempatan mandiri. Dukungan pemasaran, kesempatan menggunakan nama dan jaringan, dan dilandasi perjanjian. Sementara business opportunity (peluang usaha) berciri-ciri kesempatan mandiri, dukungan suplai produk dan jasa, tidak perlu menggunakan nama dagang, dan lebih fleksibel.
Keuntungan bisnis waralaba adalah proses belajar singkat, menggunakan nama usaha yang terkenal, mendapat bantuan memulai usaha, jaminan suplai dan dukungan usaha lain, serta kekuatan dalam kegiatan promosi yang efisien. Peluang usaha memberikan keuntungan dalam hal tujuan melaksanakan usaha kecil terarah, menggunakan metode usaha yang dikenal, mendapat bantuan memulai usaha, dan jaminan suplai dan dukungan usaha lain.
Dari sisi kerugian, sejumlah hal bisa disebutkan di sini bila anda memilih bisnis waralab. Di antaranya, meski usaha milik sendiri, kebijakan umumnya masih ditentukan oleh franchisor (penjual waralaba), dan untuk membentuk sistem yang baku, perlu proses yang birokratis. Sedangkan kerugian dari peluang usaha adalah transaksi biasanya putus. Kebijakan penjuang peluang usaha tidak selalu disampaikan kepada pembeli peluang usaha secara kontinyu, dan perlu kreativitas dan pemahaman sendiri dalam segi manajemen usaha.(www.republika.co.id).