Kegagalan
dan Keberhasilan Seorang Wirausahawan
Wirausahawan ialah
seoranga yang berprofesi di bidang usaha untuk kehidupannya. Seorang
wirausahawan sejati tidak menggantungkan hidupnya pada siapapun, mereka
merintis usaha melalui suatu cara yang rumit dan tidak mudah, sehingga
kadang-kadang mengalami suatu kegagalan. Mereka sangat tergantung pada dirinya
sendiri. Ada beberapa hal yang menyebabkan seorang wirausahawan bisa berhasil
ataupun gagal.
Keberhasilan seorang
wirausahawan biasanya erat kaitannya dengan hal-hal berikut :
1.
Jujur
a.
Jujur terhadap dirinya sendiri
Seorang wirausahawan harus mempunyai intuisi yang tajam serta
jujur terhadap dirinya sendiri. Sebab berperilaku jujur terhadap dirinya
sendiri akan membuat hati dan pikiran tenang serta jernih. Pikiran yang tenang
dan jernih akan membuat seseorang dapat menuangkan ide-ide serta
rencana-rencana yang matang, sehingga bisa menunjang keberhasilan wirausahawan.
b.
Jujur terhadap orang lain
Selain jujur pada diri sendiri, hendaknya wirausahawan juga
berbuat jujur terhadap orang lain seperti relasi, pelanggan, para karyawan, dan
pihak-pihak yang terkait. Kejujuran adalah modal utama dalam berusaha. Dengan
berperilaku jujur pada orang lain maka wirausahawan tersebut dipercaya oleh
banyak pihak, sehingga setiap tawaran, negosiasi atau kerjasama selalu mendapat
sambutan yang baik dari pihak lain.
c.
Jujur terhadap tujuan yang
akan dicapai
Seorang wirausahawan haruslah realistis terhadap apa yang
hendak dicapai. Janganlah membuat program yang muluk-muluk dan tidak masuk akal
bila kenyataannya tidak bisa mewujudkannya.
Antara rencana dan kenyataan harus seimbang sehingga tujuan yang akan dicapai
disesuaikan dengan masukan yang ada.
2.
Disiplin dan berani
Berani dan disiplin berbuat sesuatu berkat pengalaman dan
pengetahuannya. Bakat bisa merupakan bawaan seseorang sejak lahir, sedangkan
penglaman bisa diperoleh melalui suatu uji coba ataupun belajara dari
lingkungannya sekitarnya. Adapun pengetahuan bisa diperoleh dari buku maupun
dari jalur pendidikan formal/non formal.
Dengan bakat dan pengalamannya, seseorang berani berbuat
untuk menentukan sesuatu dengan mengambil resiko yang mungkin timbul.
Berani dan disiplin berbuat bisa juga karena adanya keyakinan
dan fasilitas. Keyakinan diri seseorang bisa timbul karena adanya percaya diri
dan pengalaman serta pengetahuan yang dimilikinya. Fasilitas bisa disediakan
karena adanya suatu pola dan perencanaan yang matang sehingga tidak akan
kekurangan fasilitas. Hal itu juga bisa menyebabkan seseorang mempunyai
kepercayaan pada diri sendiri dan usahanya.
3. Dapat melaksanakan
prinsip manajemen dengan baik
Manajemen yang baik selalu diperlukan dalam setiap usaha
manusia, demikian pula oleh wirausahawan untuk menunjang keberhasilannya. Manajemen
yang baik bisa dilatih dan dipelajari oleh setiap wirausahwan dari berbagai
sumber. Sistem manajemen yang baik akan menunjang kemajuan usahanya yang
akhirnya menunjang kesuksesan seseorang wirausahawan.
Disamping keberhasilan dalam wirausaha, bila tidak
berhati-hati dalam usaha, akan menyebabkan wirausahawan tersebut mengalami
kegagalan. Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan kegagalan dalam
berwirausaha.
a. Tidak adanya perencanaan
yang matang
Perencanaan sangat penting bagi setiap perusahaan. Dengan tidak
adanya perencanaan yang matang seperti orang berjalan tanpa petunjuk atau peta,
sehingga perencanaan yang asal-asalan dan tergesa-gesa bisa menyebabkan
kegagalan dalam berusaha.
b. Bakat yang tidak cocok
Bakat merupakan pembawaan yang dibawa manusia sejak lahir. Kadang-kadang
seorang wirausahawan yang menekuni suatu bidang usaha tertentu mengalami
kegagalan karena bidang yangditekuninya tersebut tidak cocok dengan bakatnya.
c. Kurang pengalaman
Pepatah mengatakan bahwa pengalaman adalah guru yang paling
baik. Karena kurang berpengalaman, kadang seorang wirausahawan mengalami
kegagalan. Hal itu disebabkan wirausahawan tersebut kurang mengenal jenis usaha
yang dipilihnya sehingga tidak mengetahui kekurangan atau kelemahan bidang usahanya.
Hal itu bisa menjadi salah satu faktor kegagalan wirausahawan.
d. Tidak mempuyai semangat
wirausaha
Seseorang yang menekuni bidang usaha sama saja berspekulasi
atau bekerja untung-untungan. Bila sekali mengalami kegagalan, patah semangat,
dan tidak mau bangkit kembali maka akan menyebabkan kegagalan yang bersifat
menyeluruh.
e. Kurangnya modal
Kurangnya modal berakibat usaha yang dijalankan tidak sesuai
dengan rencana yang telah disusun. Hal itu berakibat pada tidak adanya
keseimbangan dalam berusaha yang bisa mengakibatkan kegagalan berwirausaha.
f. Lemahnya pemasaran
Meskipun perencanaan sudah matang disertai modal yang
mencukupi akan tetapi bila pemasaran produk lemah akan mengakibatkan stok
barang digudang menumpuk. Stok barang yang menumpuk berarti kerugian. Kerugian yang
terus menerus berlangsung berarti kegagalan usaha.
g. Tidak mempunyai etos
kerja yang tinggi
Etos kerja atau budaya kerja sangat diperlukan untuk
menunjang keberhasilah wirausaha. Bila dalam menjalankan usaha tidak disertai
dengan etos kerja yang tinggi akan terjadi kemunduran dan kalah dalam
persaingan. Sehingga lambat laun akan menyebabkan kegagalan dalam berwirausaha.
Dalam hal ini ternyata keberhasilan seorang wirausaha. Tidak mutlak
tergantung pada pendidikan yang mereka miliki, tetapi tergantung dari kemauan
dan keberanian seseorang untuk mulai berwirausaha. Pada kenyataannya banyak
wirausahawan yang berpendidikan rendah tapi sukses dalam berwirausaha.
Keberhasilan dan kegagalan dalam usaha atau menjalankan
pekerjaannya tidak hanya dialami oleh para wirausahawan tetapi juga oleh
profesi lainnya seperti atlit, artis, petani, pejabat, kepala sekolah, guru,
dan lain-lain.
Mereka semua apabila tidak bersungguh-sungguh dalam
menjalankan pekerjaannya akan mengalami kegagalan yang merugikan diri sendiri
maupun pihak lain. Adapun bentuk-bentuk keberhasilan dan kegagalan para profesi
tersebut sebagai berikut :
1. Atlit
Disebut berhasil bila dia mampu berprestasi dalam berbagai
pertandingan maupun perlombaan. Keberasilan seorang atlit didasari oleh
disiplin dalam berlatih serta tekun mengikuti berbagai pertandingan atau
perlombaan. Selain tekun berlatih, dia juga harus mengimbanginya dengan pola
makan yang seimbang, pola hidup sehat, serta kesiapan fisik dan mental dan daya
juang yang tinggi.
Sebaliknya bila kurang disiplin dan tekun dalam berlatih,
seorang atlit akan kalah dalam berbagai turnamen dan mengalami kegagalan dalam
berprofesi.
2. Artis
Artis yang berhasil dalam kariernya biasanya banyak
mendapatkan tawaran untuk karya seninya, baik itu seni suara, seni peran maupun
seni lukis. Keberhasilan seorang artis tidak begitu saja datang. Kedisiplinan,
latiha, sikap dan pola hidup seorang artis dapat menentukan keberhasilannya. Bila
seorang artis kurang berprestasi, bersikap sombong, berpola hidup seenaknya,
maka penggemarnya berkurang sehingga akan mendatangkan kegagalan karier.
3. Petani
Petani disebut berhasil dalam usahanya bila dia mampu
memperoleh hasil panen yang memuaskan serta penjualan yang bagus sehingga
menghasilkan keuntungan. Petani yang berhasil selalu berupaya untuk mencari
bibit unggul, memperbaiki kualitas media tanaman, mempunyai intuisi untuk
memiliki jenis tanaman yang menguntungkan, dan selalu berusaha mengembangkan
tanamannya untuk memperoleh hasil yang maksimal. Sebaliknya, bila seorang
petani malas serta tidak mau mengembangkan usaha tanamannya serta tidak mau
belajar maka akan menjadi penyebab kegagalannya.
4. Pejabat
Pejabat dikategorikan menjadi pejabat pemerintah dan pejabat
kantor instansi swasta. Keduanya tidak mempunyai perbedaan yang berarti, sebab
keberhasilan para pejabat sukar diukur secara fisik. Apabila pejabat itu mampu
memimpin bawahannya dengan baik, memberi contoh dan teladan yang baik untuk
arah kemajuan perusahaan atau instansi, maka dapat dikatakan pejabat itu
berhasil. Sedangkan pejabat yang suka korupsi, otoriter serta masa bodoh,
biasanya akan mengalami kegagalan dalam kariernya.
5. Alumni
Alumni adalah seorang lulusan pada pendidikan formal. Dikatakan
berhasil bila para alumni bisa memperoleh pekerjaan yang layak, melanjutkan
studi yang lebih tinggi ataupun bisa mendirikan usaha sendiri atau bahkan bisa
menciptakan lapangan kerja bagi orang lain. Bila seorang alumni kelihatan
gelisah, resah, dan masih menganggur, bisak dikatakan ia gagal. Hal – hal yang
mempengaruhi kegagalan seorang alumni misalnya kurang usaha, bersikap apatis,
kurang komunikasi dengan sesama alumni lain dan tidak adanya semangat berusah
bagi alumni itu sendiri.
6. Kepala sekolah
Kepala sekolah yang berhasil adalah kepala sekolah yang bisa
memajukan sekolah pada umumnya. Siswa siswi
maupun guru-gurunya berprestasi, hubungan dengan pihak lain selalu saling
menguntungkan, tidak terdapat kenakalan remaja atau anak-anak di sekolah,
menciptakan suasana yang kondusif sehingga mampu menunjang kegiatan belajar
mengajar yang prestatif. Bila sekolah itu mengalami kemunduran dalam prestasi,
jumlah siswa akan selalu berkurang, guru-guru kurang semangat mengajar, dan
siswa-siswa yang ada akan sulit diarahkan sehingga menimbulkan kenakalan merekalah
yang akan timbul. Hal itu bisa menjadi tanda bahwa kepala sekolah tidak bisa
menjadi panutan yang baik. Selain itu kegagalan dan keberhasilan seorang kepala
sekolah juga bisa ditandai dengan para
alumni yang apakah setelah lulus mampu memperoleh bidang pekerjaan yang baik
ataukah bisa melanjutkan ke sekkolah yang lebih tinggi.
7. Guru
Guru adalah panutan bagi siswa. Keberhasilan seseorang guru
dalam profesinya ditandai dengan bertambahnya minat siswa terhadap bidang
pengetahuan yang diberikan.siswa menjadi tambah semangat belajarnya serta
mengarahkan siswa terhadap moral dan pekerti yang luhur serta bisa menjadi
bekal pengetahuan dan sikap bila nanti siswa terjun ke masyarakat. Bila setelah
mendapat pengajaran dan pendidikan dari guru ternyata siswa tidak mengalami
perkembangan atau justru mengalami kemunduran, sebenarnya itu merupakan
indikator kegagalan seorang guru. Hal itu disebabkan guru kurang pandai
memotivasi siswa, kurang memberi teladan serta tidak menyelipkan pesan-pesan
moral yang berarti sehingga siswa bersikap apatis dan masa bodoh. Guru yang
tidak mau belajar dan berusaha mencari inovasi baru juga bisa menjadi awal
kegagalan profesi ini.
Kegagalan dan keberhasilan suatu usaha bagi wirausahawan
dipengaruhi oleh beberapa aspek yaitu aspek permodalan, aspek personalia, aspek
manajemen, aspek produksi, aspek komunikasi dan aspek pemasaran. Pemberdayaan aspek-aspek
tersebut sangat tergantung dari perilaku dan sikap wirausahawan itu sendiri dan
ditunjang dengan pemilihan bidang usaha yang tepat sesuai dengan minat, bakat,
dan kemampuan, ketrampilan dari wirausahawan. Jika pemilihan bidang usaha yang
dijalankan tidak sesuai dengan minat, justru akan cenderung mengarah kepada ketidakberhasilan
atau kegagalan, oleh karena itu perlu adanya instropeksi diri apakah usahanya
sesuai dengan bakat dan minatnya.
Perilaku Kewirausahaan
Menurut Dadang Suherman
dalam makalah yang berjudul Kewirausahaan dan Kemitraan Usaha Agrobisnis
(2000:3) disebutkan kiat-kiat menjadi wirausaha yang berhasil, yaitu :
1. Mempunyai emosi untuk
membayangkan keberhasilan atau takut akan kegagalan;
2. Berani menanggung
resiko;
3. Gigih dan bekerja keras;
4. Semangat dan gesit;
5. Memerlukan umpan balik;
6. Bertanggung jawab;
7. Percaya pada diri
sendiri;
8. Mempunyai pengetahuan
yang luas;
9. Memiliki kemampuan untuk
menghimbau;
10. Memiliki kecakapan
memimpin;
11. Inovatif;
12. Memburu keberhasilan.
Kiat menjadi wirasusaha
yang berhasil sebaiknya ditunjang karakter wirausahawan supaya dapat mempertahankan
usahanya. Di bawah ini merupakan beberapa karakter wirausahawan yang harus
dipakai untuk mempertahankan usaha antara lain :
a. Jangan mudah berpuas
diri;
b. Hidup hemat, cermat dan
bersahaja;
c. Harus meningkatkan kerja
keras, tekun dan teliti;
d. Selalu mengutamakan
kepentingan pelanggan;
e. Membuat pelanggan loyal
(tidak berpindah);
f. Selalu satu langkah di
depan para pesaing;
g. Tawakal kepada Tuhan;
h. Selalu bergerak dinamis
dan kearah yang lebih baik;
Oleh karena itu
diperlukan suatu tekad yang mantap dan mampu membaca peluang pasar. Contoh tokoh
wirausahawan yang sukses dibidangnya seperti Bill Gates, Henry Ford, Ducan
Symne, Sosro, Tirto Utomo, Mas Agung. Mereka pada awalnya adalah wirausahawan
kecil yang kemudian berhasil dalam usahanya berkat tepatnya memilih bidang
usaha yang digelutinya. Diantara faktor-faktor yang mendukung keberhasilan
wirausahawan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Tipe orang-orang yang
ulet dan pekerja keras serta mempunyai tujuan dan dedikasi yang tinggi.
2. Tipe orang-orang yang
mempunyai komitmen tinggi untuk mencapai tujuan dan berprestasi bagi
perkembangan usahanya.
3. Ada dukungan faktor
eksternal berupa permintaan akan barang dan jasa.
Agar lebih jelas, di bawah ini dimuat perilaku dan sikap
wirausahawan terkenal yang membeberkan rahasia suksesnya.
a. Donald E. Petersen (Presiden Ford Motor Company)
Bekerja sebagai pemain team, bukan perorangan. Pertandingan tidak
dimenangkan atau dikalahkan oleh satu orang, melainkan lebih merupakan usaha
kelompok. Perlakukanlah orang-orang dengan hormat dan layak. Percaya kepada kemampuan
dasar manusia untuk melakukan hal yang terbaik.
Jangan pernah berkompromi dengan integritas pribadi. Bersedialah
untuk memeriksa keputusan-keputusan dengan sederetan nilai kepribadian yaitu
kebenaran. Perkayalah orang-orang disekelilingnya, baik bawahan maupun
rekan-rekan dan mereka pantas mendapat keuntungan dari pemikiran atau ide-ide.
b. Jonh Glenn (US. Senator,
ex Astronout)
Perjalanan mobil ke dan dari kantor adalah saat-saat dimana
saya berjalan sendirian. Di saat itulah saya melakukan pemikiran-pemikiran yang
terbaik. Saya merekam dalam tape atau mencatat dalam buku sejumlah besar
ide-ide yang akan mengingatkan saya nantinya untuk buah pemikiran atau
proyek-proyek tertentu. Saya sukses melakukan hal tersebut untuk bertahun-tahun
lamanya.
c. Dr. Joyce Brothers (Tokoh
termashur Amerika)
Sebelum saya pergi tidur malam hari, saya selalu mencatat
dalam ingatan saya tentang tiga perkara penting yang harus saya lakukan
keesokan harinya. Saya mulai dengan menyelesaikan perkara-perkara ini satu per
satu. Tatkala saya selesai melakukan hal-hal ini atau paling tidak melakukan
usaha untuk menyelesaikannya. Saya merasa bebas untuk melakukan hal-hal lainnya
dalam seharian itu. Saya mencatat apabila saya gagal melakukan perkara-perkara
sepele terlebih dahulu, sehingga perkara-perkara penting malahan tidak keburu
untuk ditangani.
d. Dr. Norman Vincent Peale
(Tokoh termashur America)
Ambil satu perkara pada satu waktu, lalu curahkan seluruh
perhatian. Jika penyelesaian terhadap suatu masalah tidak berhasil dimunculkan
juga maka saya tinggalkan sebentar dengan berjalan-jalan atau melakukan
pekerjaan fisik lainnya. Tatkala itulah
ide penyelesaian yang sedang saya cari-cari itu sering muncul di benak
saya. Saya telah menasehati para “businessman” yang sibuk dan tegang untuk
meninggalkan sejenak pekerjaan dan berjalan-jalan setengah mil jauhnya, saya
banyak mendapatkan bukti-bukti yang menarik tentang keberhasilan cara ini dalam
penanggulangan masalah-masalah yang rumit”.
e. Allan Bean (Astronout
Apollo 12)
Sifat yang sangat penting untuk suatu kesuksesan adalah penangan
suatu angan-angan. Saya sering menanyakan orang-orang yang berangan-angan
sebagai berikut : “apa yang anda lakukan hari ini mendekatkan wujud angan-angan
anda? Ternyata 85% di antara mereka tidak melakukan apapun. Mereka merencanakan
untuk melakukan minggu depan atau bulan depan, karena mereka semata-mata
terlalu sibuk hari ini. Namun, 85% orang-orang ini sangat boleh jadi tidak akan
pernah menyaksikan angan-angan mereka menjadi kenyataan. Tanyakan kepada diri
sendiri hal yang sama : apakah yang telah kulakukan hari ini mewujudkan
angan-angan saya : jika jawaban anda hampir pasti akan gagal, kecuali kalau
anda mengubah cara ini.
f. Strom Thurmond (US.
Senator)
Ketika saya membuat suatu keputusan, saya melakukannya dengan
sebaik-baiknya yang saya dapat lakukan. Lalu saya tinggal pergi. Karena kecemasan
akan keputusan yang dibuat adalah ibarat musuh yang besar. Lebih-lebih tatkala
anda tak bisa melaksanakan apa-apa lagi yang melebihi daripada apa yang telah
anda lakukan.
g. Mary Kay Ash (Presiden
Mary Kay Cosmetics)
Mereka yang menaiki tangga-tangga sukses tampaknya memiliki
unsur-unsur kesamaan yaitu suatu keyakinan yang tidak terguncang dalam dirinya
dan dalam segala sesuatu yang sedang diusahakannya. Ketekunan dan determinasi
adalah hal-hal pokok. Sukses hanya dapat dicapai oleh orang-orang yang yakin
akan apa yang dikerjakannnya serta tidak membiarkan hal-hal untuk menyabotnya.
h. Mc Donald (Wirausahawan
Hambuger)
Pelayanan kepada konsumen adalah QSCV (Quality, Service,
Cleanliness, Value). Apakah tema perjuangan dapat meningkatkan kharisma seorang
wirausahawan ? jawaban sederhana bahwa tema perjuangan mengajak perusahaan
untuk mewujudkan dirinya. Dengan tema yang kharismatik, orang-orang akan lebih
jelas dan mudah disatukan dan diajak untuk sepakat “mendewa-dewakan” tema dan
pencetusnya. Jadi cetuskanlah slogan-slogan kerja yang mendorong semangat, etos
kerja atau tujuan perusahaan yang terukur.
Canangkan slogan tersebut dengan konsisten. Dukunglah pengembangannya
secara berkharisma. Bilamana kamu seorang wirausaha tidak berhasil maka
salahkan lah diri kamu sendiri.
i. Steven Jobs
(Wirausahawan Legendaris)
Siapa sebenarnya Steven Jobs itu ? apakah ia seorang
pengusaha besar ? ia adalah wirausahawan Amerika kecil-kecilan. Apakah ia
seorang insinyur atau ahli teknik komputer ? bukan juga ia adalah orang yang
menghargai kreditivitas, ia penemu Apple Computer.
Ia memandang produk kreativitas itu sebagai komoditi yang
dapat dijual. Apakah ia seorang yang kaya raya pada awalnya / jelas juga bukan.
Ia dengan keberaniannya dan perhitungan dagangannya, berhasil meyakinkan
pemilik modal. Seorang ahli pemasaran ulung barangkali ?
Bukan juga. Ia adalah seorang ahli strategi bisnis yang tidak
tanggung-tanggung. Melihat latar belakang kesuksesan wirausahawan Steve Jobs,
rasanya kita perlu mencoba menengok ke sekeliling kita. Kita yakin bahwa di
sekeliling kita banyak produk prototype hasil kreativitas orang lain yang bisa
kita pasarkan atau yang kita modifikasikan.
Bila kita jeli memandang dan memilih, serta mewujudkan konsep
ala Steven jobs, tidak mustahil akan lahir di antara kita seorang wirausahawan
legendaris.
j. Cindy Adam (Ladies Home
Journal)
Saya seorang komandan yang selalu resah dan berpikir sederhana
dan dengan bertambahnya usia, ternyata sifat saya itu, bukan semakin
menjadi-jadi.
Ny. Ning Harmanto; Hobi Meraih
Sukses
Tidak semua lulusan perguruan tinggi (PT) di
Indonesia, setelah lulus bekerja sesuai bidangnya. Satu contoh, ada lulusan
perguruan tinggi teknik, yang bekerja di sebuah bank, dan ternyata tidak kalah
dengan lulusan jurusan ekonomi. Ada pula lulusan teknologi pertanian, bekerja
di sebuah perusahaan asuransi, dan berhasil meraih prestasi bagus.
Kenyataan demikian juga di alami Ny M. Wuryaning
Setyawati atau biasa dipanggil Ning Harmanto. Wanita kelahiran Yogyakarta, 8
Mei 1957, yang kini menjadi Presdir PT. Mahkota Dewa Indonesia, merupakan
lulusan Akademi Bahasa Asing (ABA), jurusan bahasa inggris. Namun, sejak kecil,
istri Ir. Harmanto ini, selain senang membaca, terutama artikel-artikel
pertanian, menulis dan main drama, bercocok tanam dan meracik jamu.
Kini, aktivitas yang semula hanya hobi, telah
membawa kesuksesan dalam hidupnya. Dari hobi membacanya, misalnya, hingga kini
telah berhasil menulis sejumlah buku. Antara lain, berjudul Sawah Mini di atas
kamar. Penanaman secara vertikultur (Grasindo).
Selain itu, Ny Ning Harmanto, juga menjadi
fasilitator pelatihan pertanian di Kampung Sawah yang diselenggarakan oleh LPM
Atmajaya dan menjadi dosen tamu untuk mata kuliah wira usaha. Serta sering
diundang sebagai pembicara dalam seminar.
Sejumlah prestasi di bidang pertanian dan usaha
yang pernah diraihnya, antara lain, juara I Lomba Pekarangan Produktif tingkat
DKI Jakarta, pada Expo Agribisnis 1999, Juara I produk unggulan Jakarta Utara
tahun 2000 dan 2002, Juara I Produk Unggulan DKI Jakarta tahun 2000 dan juara
II usaha kecil dan menengah teladan tingkat DKI Jakarta tahun 2003. (www.sinarharapan.co.id).
PERNIK
BISNIS WARALABA
Waralaba vs Peluang Usaha
Waralaba dan peluang usaha lain. Jika anda ingin
mengetahui perbedaannya, simak apa yang diutarakan oleh Burang Riaydi,
konsultan bisnis waralaba. Ciri utama bisnis waralaba adalah kesempatan mandiri.
Dukungan pemasaran, kesempatan menggunakan nama dan jaringan, dan dilandasi
perjanjian. Sementara business opportunity (peluang usaha) berciri-ciri
kesempatan mandiri, dukungan suplai produk dan jasa, tidak perlu menggunakan
nama dagang, dan lebih fleksibel.
Keuntungan bisnis waralaba adalah proses belajar
singkat, menggunakan nama usaha yang terkenal, mendapat bantuan memulai usaha,
jaminan suplai dan dukungan usaha lain, serta kekuatan dalam kegiatan promosi
yang efisien. Peluang usaha memberikan keuntungan dalam hal tujuan melaksanakan
usaha kecil terarah, menggunakan metode usaha yang dikenal, mendapat bantuan
memulai usaha, dan jaminan suplai dan dukungan usaha lain.
Dari sisi kerugian, sejumlah hal bisa disebutkan
di sini bila anda memilih bisnis waralab. Di antaranya, meski usaha milik
sendiri, kebijakan umumnya masih ditentukan oleh franchisor (penjual waralaba),
dan untuk membentuk sistem yang baku, perlu proses yang birokratis. Sedangkan kerugian
dari peluang usaha adalah transaksi biasanya putus. Kebijakan penjuang peluang
usaha tidak selalu disampaikan kepada pembeli peluang usaha secara kontinyu,
dan perlu kreativitas dan pemahaman sendiri dalam segi manajemen usaha.(www.republika.co.id).