KARAKTERISTIK WIRAUSAHAWAN DAN
KEBERHASILAN USAHA MELALUI KEBERHASILAN USAHA MELALUI BERBAGAI KEGIATAN
Karakteristik
wirausahawan menurut Leland F. Hendie
dan Jacob Satzky adalah the pattern of behavior characteristic for given
individual. Jadi, menurut ahli psikologi behavioristik,sifat-sifat watak
dapat disamakan denga sifat tingkah laku.sedangkan, di dalam psikologi sosial,
manusia itu selalu berhubungan dengan sesamanya, dengan alam, dan dengan
dirinya sendiri.
Karakteristik wirausahawan menurut pendapat Bygrave, yang
terkenal dengan istilah 10D, adalah sebagai berikut :
a. Dream
Seorang wirausaha mempunyai
visi keinginan terhadap masa depan pribadi dan bisnisnya serta mempunyai
kemampuan untuk mewujudkan impiannya.
b. Decisiveness
Seorang wirausaha adalah orang
yang tidak bekerja lambat. Mereka membuat keputusan secara cepat dengan penuh
perhitungan. Kecepatan dan ketepatan mengambil keputusan adalah faktor kunci
dalam kesuksesan bisnisnya.
c. Doers
Seorang wirausaha akan
langsung menindaklanjuti keputusan yang diambilnya. Mereka melaksanakan
kegiatannya secepat mungkin. Seorang wirausaha tidak mau menunda-nunda
kesempatan yang baik dalam bisnisnya.
d. Determination
Seorang wirausaha melaksanakan
kegiatannya dengan penuh perhatian. Rasa tanggung jawabnya tinggi dan tidak mau
menyerah, walaupun dihadapkan pada halangan dan rintangan yang tidak mungkin
dapat diatasi.
e. Dedication
Seorang wirausaha dedikasi
terhadap bisnisnya sangat tinggi, kadang-kadang mengorbankan kepentingan
keluarga untuk sementara.
f. Devotion
Wirausahawan di dalam
melaksanakan pekerjaannya tidak mengenal lelah. Semua perhatian dan kegiatannya
semata-mata untuk kegiatan bisnisnya.
g. Details
Seorang wirausaha sangat
memperhatikan faktor-faktor kritis secara rinci. Dia tidak mau mengabaikan
faktor-faktor kecil yang dapat menghambat kegiatan usahanya.
h. Destiny
Seorang wirausaha bertanggung
jawab terhadap nasib dan tujuan yang hendak dicapainya. Dia merupakan orang
yang bebas dan tidak mau tergantung kepada orang lain.
i. Dollars
Seorang wirausaha tidak
mengutamakan mencapai kekayaan. Motivasinya bukan karena uang. Uang dianggap
sebagai ukuran kesuksesan bisnisnya. Ia berasumsi jika berhasil dalam bisnis
maka ia pantas mendapat laba, bonus, atau hadian.
j. Distribute
Seorang wirausaha bersedia
mendistribusikan kepemilikan bisnisnya kepada orang-orang kepercayaannya, yaitu
orang-orang yang kritis dan mau diajak untuk mencapai sukses dalam bidang
bisnis.
Dari pendapat di atas karakteristik wirausahawan yang harus
dimiliki adalah sebagai berikut :
1. Berwatak luhur;
2. Kerja keras dan disiplin;
3. Mandiri dan realistis;
4. Prestatif dan komitmen tinggi;
5. Berpikir dan positif dan
bertanggung jawab;
6. Dapat mengendalikan emosi;
7. Tidak ingkar janji (menepati
janji dan waktu);
8. Belajar dari pengalaman;
9. Memperhitungkan resiko;
10. Merasakan kebutuhan orang
lain;
11. Bekerja sama dengan orang
lain;
12. Menghasilkan sesuatu untuk
orang lain;
13. Menghasilkan semangat untuk
orang lain;
14. Mencari jalan keluar bagi
setiap permasalahan;
15. Merencanakan sesuatu sebelum bertindak.
BN Marbun (1993) memiliki pendapat sendiri mengenai
karakteristik wirausahawan.
Ciri-ciri
|
Watak
|
1. Percaya diri
|
- Keyakinan
- Ketidaktergantungan
- Individualisme
- Optimisme
|
2. Berorientasi pada
tugas dan hasil
|
- Kebutuhan akan
prestasi
- Berorientasi pada laba
- Ketekunan dan
ketabahan
- Kerja keras
- Mempunyai dorongan
kuat
|
3. Pengambilan resiko
|
- Enerjik dan
berinisiatif
- Kemampuan mengambil
resiko
- Suka pada tantangan
|
4. Kepemimpinan
|
- Bertingkah laku
sebagai pemimpin
- Dapat bergaul dengan
orang lain
- Menanggapi saran-saran
dan kritik
|
5. Keorisinilan
|
- Inovatif, kreatif, dan
fleksibel
- Punya banyak sumber
- Serba bisa
- Mengetahui banyak
|
6. Berorientasi ke masa
depan
|
- Pandangan kemasa depan
- Perseptif
|
Sedangkan menurut Zimmer dan Scarborough, karakteristik
wirausahawan yang sukses adalah sebagai berikut :
1. Memiliki komitmen tinggi
terhadap tugasnya. Boleh dikata setiap saat pikirannya tidak lepas dari
perusahaannya.
2. Mau bertanggung jawab. Apa
saja tindakan yang ia lakukan selalu diikuti dengan rasa penuh tanggung jawab,
ia tidak takut rugi.
3. Keinginan bertanggung jawab
ini erat hubungannya dengan mempertahankan internal locus of control, yaitu minat kewirausahaan dalam dirinya.
4. Peluang untuk mencapai obsesi.
Seorang wirausaha mempunyai obsesi untuk mencapai prestasi tinggi dan ini bisa
diciptakan.
5. Toleransi menghadapi resiko
kebimbangan dan ketidakpastian.
6. Mempunyai keyakinan pada
dirinya.
7. Kreatif dan fleksibel.
8. Ingin memperoleh balikan
segera. Ia mempunyai keinginan yang kuat untuk menggunakan pengetahuan dan
pengalaman, guna memperbaiki penampilannya.
9. Energik tinggi. Seorang
wirausahawan lebih energik jika dibandingkan dengan rata-rata orang lain.
10. Motivasi untuk lebih unggul
dari apa yang sudah ia kerjakan.
11. Berorientasi ke masa depan.
12. Mau belajar dari kegagalan.
Seorang wirausaha tidak takut gagal, ia memusatkan perhatiannya pada
kesuksesannya di masa depan dan menggunakan kegagalan ini sebagai guru yang
berharga.
13. Kemampuan memimpin. Seorang
wirausaha harus mampu menjadi pendamping yang baik, ia mempunyai sumber daya
manusia dengan berbagai macam karakteristiknya. Ia juga memimpin sumber daya
manusia yang harus dikelola sebaik-baiknya.
Menurut Fadel Muhammad, ada tujuh ciri yang merupakan
identitas seorang wirausahawan, yaitu
a. Kepemimpinan;
b. Inovasi;
c. Cara pengambilan keputusan;
d. Sikap tanggap terhadap
perubahan;
e. Bekerja ekonomis dan efisien;
f. Visi masa depan
g. Sikap terhadap resiko
Menurut Drs. Wasty Soemanto, M. pd, tanda manusia wiraswasta
adalah berkepribadian kuat dengan ciri-ciri sebagai berikut :
a. Memiliki moral yang tinggi;
b. Sikap mental wiraswasta;
c. Kepekaan terhadap arti
lingkungan;
d. Keterampilan usaha.
Dan menurut Mc. Celland, Wirausahawan memiliki karakteristik
sebagai berikut :
a. Keinginan untuk berprestasi;
b. Keinginan untuk bertanggung
jawab;
c. Preferensi kepada
resiko-resiko menengah;
d. Persepsi kepada kemungkinan
hasil;
e. Rangsangan oleh umpan balik;
f. Aktivitas energik;
g. Orientasi ke masa depan;
h. Ketrampilan dalam pengorganisasian;
i. Sikap tentang uang.
Karakteristik wirausaha tidak hanya diperuntukkan bagi mereka
yang mempunyai usaha bisnis saja, tetapi berlaku untuk setiap insan manusia.
Artinya, yang dapat disebut sebagai wirausaha bukan hanya mereka yang mempunyai
perusahaan, toko, pabrik, dan sebagainya. Tetapi mereka yang mempunyai
ciri-ciri pribadi dan karakteristik wirausaha juga dapat dikatakan sebagai
wirausaha, apapun profesi dan pekerjaannya.
Dari sejumlah pendapat atas karakteristik wirausahawan, bisa
ditarik konstruk bahwa ada enam karakteristik utama seorang wirausahawan, yaitu
sikap dan perilaku disiplin, komitmen tinggi, jujur, kreatif dan inovatif,
mandiri dan realistis.
Disiplin berasal dari bahasa Inggris disciple yang
berarti pengikut atau murid. Perkataan disiplin mempunyai arti latihan dan
ketaatan kepada aturan.
Menurut S. Nasution (1972 : 63 ), disiplin adalah usaha untuk
mengatur atau mengontrol kelakuan seseorang untuk mencapai tujuan, dengan
adanya bentuk kelakuan yang harus dicapai, dilarang, atau diharuskan.
Selanjutnya pada uraian disebutkan bahwa disiplin yang baik
tidak tercapai bila kelakukan seseorang terlampau dikendalikan oleh macam-macam
peraturan tindakan.
Jadi, disiplin yang baik tidak tercapai bila kelakuan
seseorang terlampau dikendalikan oleh macam-macam peraturan dan tindakan.
Mestinya disiplin yang dimaksud tumbuh sendiri dalam diri seseorang yang merasa
terpanggil (self-discipline).
Sikap disiplin harus dimiliki oleh wirausahawan termasuk juga
siswa yang ingin menjadi wirausaha. Disiplin yang dipupuk kepada siswa tentunya
diarahkan kepada disiplin yang timbul karena kesadaran.
Upaya pembentukan disiplin dengan cara tersebut di atas akan
tampak pada cara penyampaian dan
ketrampilan guru ketika memulai atau mengawali pelajaran, mengelola kegiatan
inti dan mengorganisir waktu siswa dan fasilitas belajar, serta dalam
melaksanakan penilaian selama proses belajar dan pada akhir pelajaran, dan juga
mengakhiri pelajaran dan memroses tindak lanjutnya.
Pembentukan disiplin antara lain :
1) Pemusatan pikiran
(konsistensi)
2) Membangkitkan perhatian
3) Menunjukkan pentingnya
pelajaran
4) Memberitahukan tujuan
pelajaran
5) Memperagakan
Berdasarkan uraian di atas maka dapat dikatakan bahwa
disiplin sangat diperlukan di dalam pendidikan sendiri dan berguna untuk
memupuk rasa kebersamaan di dalam suatu kesatuan untuk mencapai tujuan.
Konsep disiplin di lingkungan sekolah pada umumnya selalu
memperhatikan hal-hal berikut ini.
1) Peraturan-peraturan yang jelas
serta sanksi-sanksi hukumnya yang tegas.
2) Konsep disiplin yang akan
ditentukan pihak sekolah harus masuk akal serta dapat dipahami oleh semua
pihak.
3) Peraturan-peraturan yang akan
ditentukan pihak sekolah harus masuk akal serta dapat dipahami semua pihak.
4) Konsep disiplin yang dibuat
sekolah adalah untuk kepentingan keadilan dan kesejahteraan bersama.
5) Konsep disiplin harus berisi
bimbingan belajar, pendidikan dan dapat menciptakan iklim belajar, bekerja, dan
berprestasi yang menyenangkan.
6) Konsep disiplin harus dapat
memberikan motivasi belajar, bekerja, berkarya dan berpartisipasi.
7) Ada bimbingan kepada para
siswa, guru, karyawan, dan bagaimana memenuhi ukuran pelaksanaan disiplin.
8) Tata aturan disiplin harus
disepakati bersama serta dijalankan secara baik dan konsekuen.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pentingnya
disiplin belajar bekerja, berkarya dan berpartisipasi adalah sebagai berikut :
1) Menciptakan iklim belajar,
bekerja, berkarya dan berpartisipasi yang menyenangkan.
2) Meningkatkan prestasi belajar,
berkarya, dan berpartisipasi
3) Menghargai usaha-usaha secara
aktif dan produktif
4) Adanya hormat menghormati
semua pihak.
5) Suasana yang menyenangkan
6) Konsep disiplin dapat diterima
semua pihak.
Disiplin yang bersifat dinamis, positif yang merupakan
disiplin sebagai penyesuaian antara tingkah laku dan keharusan. Disiplin diri
sendiri akan memberikan kekuatan-kekuatan antara lain seperti tersebut berikut
ini.
1) Menolong kita untuk mengontrol
sikap mental.
2) Menguasai keadaan kehidupan.
3) Mengatasi kegagalan,
kemelaratan dan nasib buruk.
4) Membentuk pola pikir logis.
5) Mengamankan diri dari perasaan
takut.
6) Mengontrol batin dan
mengarahkannya pada tujuan.
7) Mengembangkan kebiasaan
melalui rencanadan tujuan.
8) Menentukan keberhasilan dalam
hal memimpin.
Komitmen tinggi
Pengertian komitmen tinggi
Seorang wirausahawan harus
memiliki kemampuan memahami bisnis dengan baik, sehingga mereka mampu membuat
komitmen yang lebih tinggi dari orang lain.
Kemampuan pikiran dan kerja
keras akan bermanfaat jika wirausahawan dapat memamanfaatkan waktu yang tepat
untuk meraih tujuan.
Komitmen tinggi yang dimaksud adalah fokus pikiran
diarahkan kepada tugas dan usahanya dengan selalu berupaya untuk memperoleh
hasil yang maksimal
Seorang wirausahawan yang
mempunyai komitmen tinggi adalah orang yang mentaati atau memenuhi janjinya
untuk memajukan usaha bisnisnya sampai berhasil sekaligus mempertahankan dan
menciptakan kepercayaan dari orang lain baik itu konsumen maupun mitra bisnisnya.
Wirausahawan harus memiliki
kemampuan untuk menggunakan sumber daya yang dimiliki orang lain baik
keahliannya, ide-idenya, bakat-bakatnya, ketrampilannya, serta sumber daya lain
yang ada. Menunjukkan komitmen tinggi bukan berarti semata-mata menjual ide,
tetapi berkaitan dengan faktor – faktor pendukung yang benar-benar memanfaatkan
komitmen tinggi.
Faktor-faktor terkait
1. Konsisten, tegas, dan adil
Wirausahawan yang memutuskan sesuatu pada hari ini, kemudian
diubah-ubah pada keesokannya harinya berarti tidak konsisten dan justru akan
cenderung menimbulkan masalah. Sebaliknya wirausahawan yang mempunyai kharisma
yaitu pancaran kewibawaan bukan karena paksaan atau adanya peraturan yang
mengikat, memiliki sifat yang konsisten, tegas dan terbuka terhadap saran dan
kritikan yang membangun (fair).
2. Suri tauladan
Wirausahawan yang memiliki kharisma. Tidak hanya memimpin dan
memeriksa atau memberi petunjuk dari jauh, tetapi mempraktekkan apa yang
dibicarakan dan disampaikan dengan memberi contoh tauladan kehadiran, tidak
pernah terlambat, selalu konsisten terhadap keputusannya, serta bijaksana
tetapi tegas, dan memiliki kemauan untuk menrima saran atau kritik dari
bawahannya. Sepanjang saran dan kritikan tersebut diarahkan demi kemajuan dan
keberhasilan serta pengembangan usaha.
3. Konsentrasi pada manusia
Seorang wirausahawan harus fokus pada manusia, dengan mau
memperhatikan masalah, keinginan, dan perkembangan bawahannya. Dengan demikian
karyawan akan bergairah dan senang mendapat tugas sekecil apapun serta selalu
berusaha untuk menyelesaikan tugas tersebut sebaik-baiknya.
Wirausahawan yang memiliki komitmen tinggi dalam usahanya
diharapkan :
1. Pantang menyerah terhadap
keadaan atau dalam situasi apapun juga;
2. Memiliki semangat dan tahan
uji dari setiap tantangan penderitaan lahir batin;
3. Memiliki kesabaran didalam
berusaha;
4. Selalu bekerja, berjuang dan
berkorban untuk menuju keberhasilan.
Seorang wirausahawan harus memmpunyai kekuatan pribadi
sebagai modal utama untuk belajar, bekerja dan berusaha keras sehingga memiliki
kemerdekaan batin, yaitu keselarasan antara keinginan dan pandangan. Seorang
wirausahawan setidak-tidaknya harus memiliki 7 kekuatan, yaitu :
a. Keyakinan yang kuat untuk
maju;
b. Kemauan keras;
c. Konstruktif dan kreatif;
d. Tekun dan ulet;
e. Sabar dan tabah;
f. Tahan fisik dan mental;
g. Jujur dan bertanggung jawab.
Adapun komitmen tinggi yang
harus dimiliki bagi wirausahawan diantaranya :
a. Mengerti akan tujuan
wirausaha;
b. Memiliki motivasi yang tinggi;
c. Berkemauan keras untuk
menyelesaikan tugas;
d. Bekerja dan berusaha dengan
teliti dan cermat;
e. Tidak suka menunda tugas dan
pekerjaannya;
f. Percaya pada diri sendiri
dalam menghadapi tugas;
g. Rajin, tekun, ulet dan tabah;
h. Mampu mendayagunakan waktu.
Jadi, dapat disimpulkan betapa
pentingnya komitmen tinggi bagi seorang wirausahawan. Dengan komitmen tinggi
tersebut seorang wirausahawan :
1. Bisa mendapatkan hasil
maksimal dengan sumber daya minimal,
2. Dapat mempergunakan sumber
daya secara lebih efisien,
3. Menerapkan dan meningkatkan
serta menjalankan usahanya,
4. Meningkatkan kesuksesan,
5. Meningkatkan rasa kepercayaan,
dan
6. Meningkatkan etos semangat
kerja bagi pribadinya dan karyawannya.
Komitmen tinggi yang
diharapkan seorang wirausahawan harus dipercaya dan didukung oleh seluruh pihak
terkait. Komitmen tinggi dibarengi perilaku tepat waktu, tepat janji, peduli
terhadap kualitas, memiliki motivasi, disiplin, tabah, sabar, tekun dan ulet, serta
selalu berjuang untuk berprestasi akan cenderung mempengaruhi produktifitas dan
kinerja seorang wirausaha.
Jujur
Salah satu kunci keberhasilan seorang wirausaha dalam
menjalankan usahanya adalah kejujuran dan kepercayaan dari masyarakat /
konsumen terhadap dirinya.
Wirausahawan yang tidak memiliki kejujuran dan disiplin
pribadi tidak akan berhasil dalam mencapai tujuan dan cita-cita. Walaupun ada
sebagian kecil wirausaha yang “berhasil” dengan cara tidak jujur, namun
“keberhasilan” mereka itu sifatnya sementara dan tidak tetap. Karena lambat
laun masyarakat/konsumen akan mengetahui juga.
Akibat ketidakjujuran, wirausaha akan menerima resiko sebagai
berikut :
a. Kehilangan kepercayaan
konsumen;
b. Perasaan rendah diri dan malu;
c. Mudah tersinggung, marah atau
emosi negatif;
d. Cepat iri dan dengki;
e. Timbul perasaan dendam;
f. Berprasangka buruk dan dusta;
g. Kehilangan mitra bisnis;
h. Kehancuran usahanya
Seorang wirausaha yang kehilangan kepercayaan konsumen
berakibat kehancuran karier usaha. Sikap jujur merupakan manifestasi atau
ungkapan perilaku seseorang yang mengakui keberadaan sebenarnya atau apa
adanya. Sebaliknya kebohongan justru akan menimbulkan hilangnya kepercayaan
orang lain.
Kejujuran bagi seorang wirausahawan akan sangat berarti
apabila dibarengi dengan sikap keterbukaan menerima saran dan kritik yang
mengarah kepada perbaikan, karena perbaikan dan saran akan membangun atau
menghasilkan kemajuan.
Untuk mencapai tujuan, wirausaha harus memahami kejujuran
dalam hidup. Pengakuan akan kesalahan dan mengakui apa yang benar akan
menentukan makna kejujuran. Adapun makna kejujuran hidup ada 4, yaitu :
a. Tujuan jangka pendek;
b. Tujuan jangka panjang;
c. Tujuan berwirausaha sendiri;
keluarga dan lingkungannya
d. Tujuan bangsa dan negara.
Kejujuran akan menorong rasa optimis karena kejujuran
merupakan amanah. Artinya, bila diberi kepercayaan akan selalu dipegang teguh,
tidak berkhianat, dan berkata benar sebagaimana adanya. Jujur dalam
berwirausaha artinya mau dan mampu mengatakan sesuatu apa adanya. Contohnya
berdagang barang yang kualitasnya kurang
baik atau ada kerusakan atau barang sudah tidak 100% baru harus dikatakan
sebenarnya. Dengan mengatakan yang sebenarnya, si wirausahawan akan selalu
dipercaya.
Sebelum melangkah untuk mencapai tujuan, perlu dikaji dulu
kelemahan yang ada pada diri kita, antara lain sebagai berikut :
a. Apakah kita telah berbuat
jujur pada diri kita ?
b. Apakah kejujuran saya terhadap
keluarga, bangsa negara sudah benar /
c. Apakah perbuatan tidak jujur
dilakukan terhadap konsumen, mitra bisnis atau orang lain ?
Dari beberapa pertanyaan tersebut harus kita jawab dengan
jujur pula, kalau perlu minta pendapat orang lain.
Menurut Purwanto (1975;37), untuk menimbulkan sikap patuh
yang demikian, pemimpin harus patuh pula pada diri sendiri, selalu menepati
janji dan tidak lekas mengubah haluan, hati-hati mengambil keputusan dan teliti
dalam melaksanakannya, berani mengaku kesalahan dan kekurangan sendiri, jujur,
adil, dan dapat dipercaya.
Apabila seorang wirausaha memiliki sikap jujur maka ia akan
cenderung memperoleh kepercayaan dari semua pihak dan akhirnya mendapat
keuntungan dan keberhasilan.
Penerapan sikap jujur dapat ditempuh melalui pembinaan sikap
mental dan tanggung jawab pribadi. Pembinaan keimanan dan tanggung jawab
pribadi antara lain dengan :
1. Menanamkan ketaqwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa;
2. Menanamkan sikap kejujuran;
3. Menanamkan rasa syukur,
berdoa, belajar berusaha dan bekerja;
4. Menanamkan rasa percaya kepada
diri sendiri;
5. Memelihara rasa kepercayaan
orang lain;
6. Menanamkan jiwa inisiatif,
kreatif dan disiplin;
7. Meningkatkan rasa tanggung
jawab.
Sedangkan pembinaan mental dapat dilakukan dengan cara :
1. Menanamkan sikap mental untuk
maju;
2. Menanamkan keuletan dan
ketekunan untuk maju berusaha;
3. Pandai bergaul dengan semua
pihak;
4. Berani menolak hal-hal yang
mengarah keperbuatan dan pikiran negatif;
5. Menanamkan keyakinan untuk
maju bersama.
KREATIF DAN INOVATIF
Pengertian Kreatif
1. Menurut Wollfolk (1984)
kreativitas adalah kemampuan individu untuk menghasilkan sesuatu (hasil) yang
baru atau asli atau pemecahan suatu masalah.
2. Cony Semiawan (1987)
menyatakan bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk menghasilkan atau
menciptakan suatu produk baru.
Jadi, secara umum kreativitas bisa diartikan kemampuan untuk
membuat kombinasi baru atau produk baru. Dapat juga kreativitas diartikan
sebagai kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru bak berupa
gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada
sebelumnya.
Kreativitas adalah kemampuan seseorang melahirkan
sesuatu (produk) yang baru
Ciri-ciri kreativitas
1. Mulyono Gandapura (1983)
mengatakan bahwa berpikir kreatif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
a. Bebas dalam berpikir dan
bertindak
b. Tidak menyukai kegiatan yang
menuntut konformitas (kesesuaian)
c. Tidak mudah dipengaruhi
pendapat umum bila yakin bahwa pendapatnya benar.
d. Kecenderungan kurang
demokratis dan lebih realistis.
e. Mengakui dorongan – dorongan
dirinya yang tidak berdasar akan (irasional).
f. Mengakui hal-hal yang rumit
dan baru.
g. Menyukai humor dan memiliki
good sense of humor.
h. Menekankan kepentingan nilai
teoritik dan estesis.
2. Menurut S. C. Utami Munandar,
ciri-ciri berfikir kreatif yaitu
a. Memiliki dorongan ingin tahu
yang besar;
b. Sering mengajukan pertanyaan
yang baik;
c. Sering banyak gagasan dan usul
terhadap suatu masalah;
d. Bebas dalam menyatakan suatu
pendapat.
3. Menurut Guilford, berpikir
kreatif ada 5
a. Kelancaran (fluency), yaitu
kemampuan untuk menghasilkan banyak gagasan.
b. Keluwesan (fleksibelitas),
yaitu kemampuan untuk mengemukakan bermacam-macam pemecahan atau pendekatan
terhadap masalah.
c. Keaslian (originality), yaitu
kemampuan untuk mencetuskan gagasan dengan cara-cara asli dan tidak klise.
d. Penguraian (elaboration),
yaitu kemampuan untuk menguraikan suatu secara lebih rinci.
4. Menurut A. Roe (dikutip dari
KAO, 1989 : 15 : 16), manusia kreatif mempunyai ciri-ciri :
a. keterbukaan pada pengalaman
b. melihat sesuatu dengan cara
yang tidak biasa
c. menerima dan menyesuaikan yang
kelihatannya beralwanan
d. dapat menerima perbedaan
e. independen dalam pertimbangan,
pemikiran, dan tindakan
f. membutuhkan dan menerima
otonomi
g. percaya pada diri sendiri
h. tidak hanya tunduk pada
standar dan pengawasan kelompok
i. mau mengambil resiko yang
telah diperhitungkan
j. tekun
5. ciri-ciri kreativitas menurut
Randsepp adalah sebagai berikut :
a. sensitif terhadap masalah
b. mampu menghasilkan sejumlah
karya
c. fleksibel
d. keaslian
e. mau mendengarkan perasaan
f. keterbukaan pada gejala bawah
sadar
g. mempunyai motivasi
h. bebas dari rasa takut gagal
i. mampu berkosentrasi
j. mengawasi aktivitas
kreativitas
k. menekankan batas waktu
l. lebih menyukai spesifikasi
INOVASI
Inovasi adalah pengenalan hal-hal yang baru semisal komputer,
remote TV, CD, ataupun handphone.
Contoh-contoh hasil inovasi antara lain :
a. perkembangan berbagai komputer;
b. perkembangan / inovasi
berbagai telepon genggam, termasuk ide-ide didalamnya yang meliputi SMS dan
lainnya;
c. inovasi berbagai kemasan
produk, seperti shampoo, mie dan rokok;
d. inovasi berbagai bentuk atau
macam alat rumah tangga.
MANDIRI
Pengertian kemandirian
Pribadi mandiri ialah dia yang tahu siapa dan apa dia itu.
Jadi, dia adalah seorang manusia yang tahu apa yang dilakukannya, karena sadar
apa yang dituju, pribadi itu utuh dan tidak berantakan. Ia tahu akan dan
menerima baik keunggulan maupun kelemahannya. Ia menggunakan kemampuannya
secara penuh. Ia pantang mundur, kendati ada kekurangan. Ia menerima dirinya
sendiri dan orang lain apa adanya. Ia tidak berkelit menghadapi kenyataan.
Sebaliknya, ia berani to face the facts, beradu dada dengan kenyataan.
Ciri – ciri manusia mandiri
Manusia wiraswasta memiliki potensi untuk berprestasi, mampu
menolong dirinya di dalam mengatasi permasalahan hidupnya, dan mampu mengatasi
kemiskinan lahir batin. Ciri-ciri manusia mandiri adalah manusia yang menjalankan
atau memiliki sifat :
a. ketaqwaan kepada Tuhan YMD,
b. kemerdekaan batin,
c. keutamaan,
d. kasih sayang terhadap sesama
manusia, dan
e. keadilan.
Sedangkan manusia yang bersikap mental wiraswasta memiliki
enam kekuatan mental yang membangun kepribadian mandiri yang kuat.
a. Berkemauan keras
b. Berkeyakinan kuat atas
kekuatan pribadi, untuk itu diperlukan :
1. Kemauan keras
2. Kepercayaan pada diri sendiri,
dan
3. Pemahaman tujuan dan kebutuhan
c. Kejujuran dan tanggung jawab
untuk itu diperlukan :
1. Moral yang tinggi, dan
2. Disiplin diri.
d. Ketahanan fisik dan mental
yang berupa
1. Kesehatan jasmani dan rohani,
2. Kesabaran, dan
3. Ketabahan
e. Ketekunan dan keuletan untuk
bekerja keras
f. Pemikiran yang konstruktif
Petunjuk singkat untuk berusaha mandiri
1. Usaha yang bersifat wiraswasta
Pekerja wiraswasta menuntut
pendayagunaan sumber tenaga yang dinamis dan kreatif, sehingga si pekerja
memperoleh kemajuan prestasi yang semakin menanjak serta produktif
Maka wiraswasta memerlukan
pendayagunaan potensi-potensi pribadi yang dinamis dan kreatif, terorganisir,
terencana dan produktif, seperti usaha dagang dan produksi jasa yang berbentuk
perusahaan.
2. Memulai sesuatu usaha
Mulailah dengan usaha
kecil-kecilan terlebih dahulu. Hal ini untuk memperkecil resiko dan kegagalan
sekaligus mendayagunakan modal sambil memantapkan strategi. Memulai usaha dari
kecil dapat membantu menyusun strategi perusahaan yang lebih meyakinkan. Dari
pengalaman-pengalaman, kita menentukan kekuatan serta kelemahan usaha dan kita
dapat mencari jalan yang lebih baik untuk mensukseskan usaha kita.
Sebelum memulai usaha, kita
hendaknya mengadakan perhitungan secarateliti tentang kemungkinan keuntungan
dan kerugian sampai kita merasa yakin atas perhitungan itu.
3. Memilih bidang usaha
Dalam memilih bidang usaha,
hal yang perlu diperhitungkan antara lain sebagai berikut :
a. Kecakapan usaha yang kita
miliki belum tentu berguna bagi masyarakat sekitar kita.
b. Bidang usaha yang pada masa
lampau mengalami kesuksesan belum tentu demikian untuk masa sekarang.
c. Bidang usaha yang berhasil
oleh orang lain belum tentu berhasil apabila kita yang menanganinya.
d. Bidang usaha yang dapat berkembang
di suatu tempat belum tentu berkembang di tempat lain.
Pertimbangan lainnya untuk
memilih bidang usaha ada 11, yaitu :
a. Keuntungan;
b. Permintaan konsumen;
c. Modal keuangan;
d. Resiko;
e. Tenaga kerja;
f. Bahan baku atau bahan mentah;
g. Kemampuan pengelolaan;
h. Persaingan;
i. Peralatan dan fasilitas
produksi;
j. Prospek usaha di masa depan;
k. Peraturan pemerintah yang
berlaku;
l. Pemasaran hasil produksi.
REALITIS
Realistis berarti kenyataan. Berpikir secara realistis
merupakan cara berpikir yang sesuai dengan akal sehat. Pola pikir yang
realistis akan mengembangkan seseorang menuju kesuksesan. Dengan melihat
kenyataan yang ada, seseorang akan berpikir lebih maju, baik untuk memecahkan
suatu masalah, berusaha untuk lebih baik, instropeksi diri untuk menutupi
kekurangan sehingga menimbulkan sikap
optimis dan kemandirian. Pola pikir yang realistis mempunyai sifat-sifat
toleransi, fleksibel, kreatif, dan mampu berhubungan dengan lingkungan
mayarakat. Dengan pola pikir yang realistis seseorang dapat menerima
kekurangan, kelemahan, dan kekalahan sehingga mampu menyelaraskan dengan
kelebihan-kelebihan yang dimiliki. Seorang yang realistis dapat dengan mudah
menyesuaikan diri dengan lingkungan dan kebutuhan sehingga bisa menimbulkan
inisiatif dan kreativitas.
PERNIK
Oleh : Jusuf Agus Sayono
“Entrepreneurship”=
Modal Nekat dan Keberuntungan
Kewirausahaan
(entrepreneurship) telah dikenal sebagai kekuatan utama dalam mendukung
kemajuan ekonomi, perkembangan dan penyebaran teknologi, perkembangan dan
penyebaran teknologi, menciptakan lapangan kerja, perkembangan pasar dan
dinamika inisiatif manajemen. Pengusaha (entrepeneur) menemukan dan mengejar
kesempatan-kesempatan dengan inovasi yang kreatif untuk diubah menjadi produk
dan jasa guna ditawarkan ke pasar. Proses penemuan kesempatan dan inovasi yang
kreatif adalah suatu proses awal yang sangat sulit, yang mana biasanya
diperlukan modal nekat dan keberuntungan agar penciptaan produk dan jasa dapat
diterima oleh pasar.
Dalam masa krisis ekonomi yang sedang melanda negeri kita
tercinta, telah menimbulkan banyak bermunculan pengusaha-pengusaha baru. Hal
itu disebabkan adalah banyaknya pekerja yang kena dampak pemutusan hubungan
kerja diberbagai sektor ekonomi juga susahnya mencari lapangan pekerjaan. Agar
tetap bisa bertahan hidup sekeluarga, maka mereka harus memutar otak untuk
membuat suatu usaha dengan modal yang mereka miliki. Modal tersebut bisa saja
diperoleh dari hasil pesangon yang mereka dapatkan atau pinjaman dari sanak
saudara atau teman, yang jelas bukan dari pinjaman bank atau bantuan modal
pinjaman dari pemerintah.
Untuk mengakhiri tulisan ini, saya mencoba memakai
perumpamaan yang ditulis oleh seorang management trainer yang memiliki nama
besar, perumpamaan tentang waktu dan uang; pertama, seseorang yang tidak punya
waktu tapi punya uang, adalah pengusaha yang bodoh, kedua, seseorang yang punya
waktu tapi tidak punya uang adalah pengangguran, ketiga seseorang yang tidak
punya waktu dan juga tidak punya uang adalah pekerja, keempat seseorang yang
punya waktu juga punya uang adalah pengusaha yang sukses.
Mana yang akan anda pilih, saya yakin semuanya akan memilih
yang keempat, tapi ingat itu hal yang tidaklah mudah dapat dicapai apabila anda
tidak memiliki sesuatu usaha yang memiliki masa depan, untuk memulai itu maka
carilah dahulu kesempatan, inovasi yang kreatif dengan melihat di luar dari
kotak; melihat, semua orang bisa melihat, tetapi pikirkan sesuatu yang semua
orang belum terpikirkan atau belum tentu memikirkan. Itu kunci sukse usaha
anda. (www. Sinarharapan.co.id).
Evaluasi
I.
Pilihlah satu jawaban yang paling benar dengan cara memberi
tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e.
1. Sikap tidak bergantung pada
orang lain adalah….
a.
Mandiri d.
disiplin
b.
Komitmen tinggi e.
percaya diri
c.
Mau bekerja keras
2.
Sikap berdedikasi pada nilai yang diyakini adalah……..
a.
Mandiri d.
disiplin
b.
Komitmen tinggi e.
percaya diri
c.
Mau bekerje keras
3.
Pada hakikatnya adalah suatu paksaan diri untuk selalu
menepati norma dan waktu yang telah ditetapkan.
a.
Mandiri d.
Disiplin
b.
Komitmen tinggi e.
percaya diri
c.
Mau bekerja keras
4.
Para wirausaha akan berpikir masak-masak dahulu sebelum
mengambil keputusan atau tindakan. Hal ini merupakan karakteristik wirausahawan
yang disebut …….
a.
Sikap menanggung resiko d.
terbuka terhadap kritik
b.
Percaya diri e.
sikap mental
c.
Pandangan kedepan
5.
Menurut Wasty Soemanto ciri-ciri manusia berkepribadian kuat
adalah sebagai berikut, kecuali…..
a.
Memiliki moral yang tinggi d. kepekaan terhadap arti
lingkungan
b.
Sikap mental wirausaha e.
ketrampilan wirausaha
c.
Pandangan kedepan
6.
Disiplin merupakan ciri-ciri manusia yang…….
a.
Memilih moral yang tinggi d.
percaya pada diri sendiri
b.
Memilih sikap mental manusia e.
Memiliki ketrampilan sebagai wirausaha
c.
Peka terhadap arti lingkungan
7.
Untuk membina agar mempunyai keyakinan kuat atas kekuatan
pribadi diperlukan sebagai berikut, kecuali….
a.
Pengenalan lingkungan d.
memahami tujuan hidup
b.
Pengenalan diri sendiri e.
memahami kebutuhan hidup
c.
Kepercayaan pada diri sendiri
8.
Yang bukan termasuk sikap mental wirausaha adalah……
a.
Jujur dan bertanggung jawab
b.
Tekun dan ulet untuk bekerja keras
c.
Berfikir konstruktif dan kreatif
d.
Berkemauan keras
e.
Berkeinginan kuat untuk menggali dan mendayagunakan
sumber-sumber ekonomis
9.
Kepekaan terhadap lingkungan mempunyai ciri sebagai berikut
kecuali……
a.
Pengenalan terhadap arti lingkungan
b.
Rasa syukur atas segala yang diperoleh dan dimiliki
c.
Pandai dalam bergaul
d.
Pandai menghargai dan memanfaatkan waktu
e.
Punya keinginan yang besar untuk menggali dan mendayagunakan sumber-sumber
ekonomis lingkungan setempat
10.
Ciri-ciri wirausaha adalah kepemimpinan, inovasi, cara
pengambilan keputusan, tanggap terhadap perubahan, visi masa depan, sikap
terhadap resiko. Hal ini adalah pendapat……
a.
Drs. Wasty Sumato, M. Pd d.
Mc. Celland
b.
Fadel Muhammad e.
Hanif Susanto
c.
Bygave
11.
Sikap terhadap risiko seorang wirausaha adalah…..
a.
Penentu risiko d.
berusaha memperkecil risiko
b.
Penanggung risiko e.
Akibat risiko
c.
Menghadapi risiko
12.
Menurut Bygrove uang bukanlah tujuan seorang wirausahawan,
tetapi uang dianggap sebagai :
a.
Sasaran usahanya d.Ukuran
kesuksesan bisnisnya
b.
Motivasi dalam berbisnis e.bayaran
atas usaha yang dilakukan
c.
Sesuatu yang harus didapatkan
13.
Seorang wirausahawan bertanggung jawab terhadap nasib dan
tujuan yang hendak dicapai disebut….
a.
Responbility d.
devotion
b.
Dream e.
destiny
c.
Dedication
14.
Karakteristik wirausaha menurut M. Celland diantaranya adalah
sebagai berikut, kecuali……
a.
Keinginan untuk berprestasi
b.
Keinginan untuk bertanggung jawab
c.
Preferensi kepada resiko-resiko menengah
d.
Persepsi kepada kemungkinan hasil
e.
Sikap tanggap kepada perubahan
15.
Rasa percaya pada diri sendiri dapat menumbuhkan sikap…..
a.
Sombong dan angkuh d.
menganggap dirinya selalu benar
b.
Keberanian yang terlalu tinggi e. tidak mau menerima bantuan
orang lain
c.
Kemandirian
16.
Pengaruh adanya kepercayaan pada diri sendiri dapat mengakibatkan
hal-hal sebagai berikut, kecuali…….
a.
Optimisme d.
keberanian dalam mengambil resiko
b.
Kemandirian e.
cepat merasa puas
c.
Realitas
17.
Pengertian mandiri diantaranya adalah……
a.
Tidak mau menerima bantuan orang lain
b.
Selalu menyendiri
c.
Tidak dapat bekerja sama dengan orang lain
d.
Pendiam dan apatis terhadap perubahan
e.
Optimis tapi tidak dapat bekerja sama dengan orang lain.
18.
Pengertian komitmen diantaranya adalah….
a.
Memegang teguh nilai yang diyakini
b.
Dapat berubah pikiran sewaktu-waktu
c.
Mengatasi permasalahan sendiri
d.
Mempunyai keinginan yang kuat untuk maju
e.
Dapat mengendalikan diri
19.
Karakteristik wirausaha yang daapt mendorong sikap jujur
adalah….
a.
Kreatif
b.
Optimis
c.
Prestatif
d.
Inovatif
e.
Berpikir dan bertindak kreatif
20.
Kedisiplinan dapat dilatih melalui salah satu cara berikut
ini, yakni……
a.
Banyak bergaul
b.
Permitif
c.
Berpikir kritis
d.
Ramah tamah
e.
Membatasi keinginannya
21.
Daya inisiatif yang mengarah pada kejujuran tidak dapat
tumbuh pada diri seseorang jika ia memiliki salah satu sifat di bawah ini
yakni………
a.
Dapat memberi teladan
b.
Cepat tanggap
c.
Ramah
d.
Berfikir kritis
e.
Tertutup
22.
Berikut ini merupakan karakteristik yang harus dimiliki oleh
seorang wirausahawan kecuali…
a.
Optimis
b.
Disiplin
c.
Mandiri
d.
Konsumtif
e.
Prestatif
23.
Suatu sikap yang selalu ingin maju dan menjadi terbaik dalam
segala hal disebut …..
a.
Mandiri
b.
Optimis
c.
Prestatif
d.
Produktif
e.
Disiplin
24.
Di bawah ini merupakan sikap-sikap yang harus dimiliki untuk
menjadi seorang wirausaha kecuali…….
a.
Percaya diri
b.
Jujur
c.
Kreatif
d.
Inovatif
e.
Pesimis
25.
Salah satu karakteristik wirausahawan menurut Mc. Celland
adalah…..
a.
Menomorsatukan uang
b.
Aktivitas energik
c.
Kurang energik
d.
Banyak pertimbangan
e.
Mengutamakan keluarga
II.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan atau soa-soal dibawah ini
dengan benar !
1.
Sebutkan ciri-ciri manusia yang berkepribadian kuat menurut
Dr. Wasty Soemanto, M. Pd.
2.
Bagaimana sikap terhadap uang sebagai karakteristik wirausaha
?
3.
Sebutkan ciri-ciri (karakter) seorang wirausaha menurut Fadel
Muhammad
4.
Sebutkan 5 (lima) karakteristik yang harus ditinggalkan oleh
wirausaha
5.
Jelaskan yang dimaksud
a.
Disiplin
b.
Mandiri
c.
Energik
6.
Bagaimana jika seorang wirausaha tidak mempunyai komitmen
terhadap usahanya ?