Plus Minus

Rabu, 11 Januari 2012

bukan prestise, tapi prestasi !!!!




A.    PENGERTIAN MANAJEMEN
1.      Pengertian Manajemen Ditinjau dari Segi Seni (Art)
Dari segi seni dikemukakan oleh Mary Parker Follett. Follett mengatakan bahwa manajemen adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.
2.      Pengertian Manajemen Ditinjau dari Segi Ilmu Pengetahuan
Dari segi ilmu pengetahuan dikemukakan oleh Lutter Gulick. Gulick mengatakan bahwa manajemen adalah bidang pengetahuan yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja sama untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan.
3.      Pengertian Manajemen Ditinjau dari Segi Proses
Dari segi proses dikemukakan oleh James A.F.Stoner. stoner mengatakan bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan kegiatan anggota dan tujuan penggunaan organisasi yang sudah ditentukan.
Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian kegiatan angota organisasi dan proses penggunaan sumber daya organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
B.     JENJANG MANAJEMEN
Mempunyai sedikitnya tiga jenjang manajemen, yaitu manajemen puncak, manajemen menengah dan manajemen pelaksana.
1.      Manajemen Puncak (Top Management)
Manajemen puncak adalah jenjang manajemen tertinggi.
2.      Manajemen Menengah (Middle Management)
Tugasnya adalah mengembangkan rencana-rencana operasi dan menjalankan tugas-tugas yang ditetapkan manajemen puncak.
3.      Manajemen Pelaksana (Supervisory Management)
Manajemen pelaksana adalah manajemen yang bertugas menjalankan rencana-rencana yang dibuat manajemen menengah.
C.    PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN
Prinsip-prinsip manajemen terdiri dari 14 prinsip yang dikemukakan oleh Henry Fayol, yaitu :
1.      Pembagian Kerja (Division of Labor)
Pembagian kerja harus dipikirkan agar mengarah pada spesialisasi. Semakin seseorang terspesialisasi, semakin efisien dan efektif orang tersebut melaksanakan pekerjaan.
2.      Otoritas/Wewenang (Authority)
Dalam pelaksanaan tugas, manajer harus memberi perintah kepada bawahan untuk menyelesaikan pekerjaan.
3.      Disiplin (Discipline)
Menurut Henry Fayol, disiplin merupakan hasil kepemimpinan yang baik di semua jenjang organisasi.
4.      Kesatuan Perintah (Unity of Command)
Henry Fayol mengatakan kalau seorang karyawan harus bertanggung jawab kepada beberapa atasan akan dapat mengakibatkan petunjuk yang bertentangan dan otoritas yang membingungkan.
5.      Kesatuan Arah (Unity of Direction)
Kegiatan-kegiatan dalam organisasi yang mempunyai tujuan sama sebaiknya ditangani seorang manajer dengan menggunakan satu perencanaan saja. Sebaiknya, pada suatu perusahaan jangan sampai satu pekerjaan ditangani oleh dua karena bisa mengakibatkan kesimpangsiuran.
6.      Mengutamakan Kepentingan Bersama di atas Kepentingan Pribadi (Subordination of Individual Interest to the Common Good)
pada setiap organisasi, kepentingan organisasi secara keseluruhan harus lebih penting dibanding kepentingan perorangan.
7.      Pemberian Upah (Renumeration)
Pemberian balas jasa harus adilm baik untuk karyawan maupun untuk perusahaan.
8.      Pemusatan (Centralization)
Pengambilan keputusan yang banyak menggunakan pertimbangan atasan disebut sentralisasi. Sebaliknya, pengambilan keputusan dengan menampung aspirasi bawahan disebut desentralisasi. Henry Fayol percaya bahwa manajer harus memikul tanggung jawab terakhir, tetapi ia harus memberi otoritas yang cukup agar bawahan dapat mengembangkan diri.
9.      Jenjang Jabatan (The Hierarchy)
Jenjang jabatan dalam suatu organisasi sering digambarkan dengan garis-garis yang rapi dalam bagan organisasi.
10.  Tata Tertib (Order)
Sarana dan manusia harus berada di tempat yang tepat dan pada waktu yang tepat. Khususnya manusia. Manusia harus berada pada pekerjaan yang cocok baginya.
11.  Kesamaan (Equity)
Para manajer harus bersahabat dan adil terhadap semua bawahannya.
12.  Kestabilan Staffv (Stability of Staff)
Perputaran karyawan yang terlalu sering tidak baik bagi kelancaran kegiatan perusahaan.
13.  Inisiatif (Initiative)
Bawahan harus diberi kebebasan untuk membuat dan menjalankan rencananya, walaupun bisa saja ada kesalahan.
14.  Semangat Korps (Espirit de Corps)
Menggalakkan semangat kerja sama kelompok dapat menimbulkan rasa bersatu.
D.    FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
Seorang manajer harus menerapkan fungsi-fungsi manajemen untuk dapat mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan. Fungsi-fungsi manajemen disusun dan diarahkan sedemikian rupa sehingga terdapat kesatuan irama, gerakm dan cara pandang yang sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Diantara para ahli tidak ada kesatuan pendapat mengenai fungsi-fungsi manajemen. Namun enam ahli manajemen mengungkapkan fungsi manajemen yang sama, yaitu planning, organizing, dan controlling. Sedangkan fungsi-fungsi yang lain merupakan variasi yang intinya pada fungsi directing.
1.      Perencanaan (Planning)
Merupakan proses dasar manajemen untuk menentukan tujuan dan langkah-langkah yang harus dilakukan agar tujuan dapat tercapai.
a.      Pertanyaan mendasar pada perencanaan
5W dan 1H sebagai berikut :
(1)   What. Seorang manajer harus menjawab pertanyaan.
(2)  Why. Seorang manajer harus menjawab, mengapa hal itu yang menjadi tujuan, bukan yang lain.
(3) Where. Seorang manajer harus manpu mempertanggung jawabkan pemilihan lokasi perusahaan.
(4) When. Seorang manajer atau pengambil keputusan harus dapat dengan tepat menentukan jadwal pekerjaan yang harus diselesaikan.
(5)   Who. Seorang manajer harus mempertanggung jawabkan mengapa orang-orang itu yang dipilih untuk melaksanakan suatu pekerjaan, bukan yang lain.
(6)   How. Seorang manajer harus dapat menentukan bagaimana cara melaksanakan suatu pekerjaan.
b.      Pembagian Perencanaan
Perencanaa dibagi menjadi tiga jenjang perencanaan sebagai berikut :
(1)   Perencanaan jenjang atas (top level)
(2)   Perencanaan jenjang menengah (middle level)
(3)   Perencanaan jenjang bawah (low level)
c.       Syarat-syarat perencanaan
Perencaaan yang baik harus memenuhi syarat sebagai berikut :
(1)   Memiliki tujuan yang jelas.
(2)   Bersifat sederhana (simple)
(3)   Memuat analisis-analisis
(4)   Bersifat fleksibel
(5)   Memiliki keseimbangan
(6)   Memiliki kesan bahwa segala sesuatu itu telah tersedia serta dapat digunakan secara efektif dan berdaya guna.
d.      Manfaat perencanaan
Sebagai berikut :
(1)   Pelaksanaan tugas menjadi tepat dan kegiatan tiap unit akan terorganisasi menuju arah yang sama.
(2)   Menghindarkan kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.
(3)   Memudahkan pelaksanaan pengawasan.
(4)   Sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan.
2.      Pengorganisasian (Organizing)
Pengorganisasian  diartikan sebagai keseluruhan proses pengelompokan orang-orang, alat-alat, tugas, tanggung jawab, dan wewenang sedemikian rupa sehingga tercipta suatu kesatuan yang dapat digerakkan dalam rangka mencapai tujuan.
a.      Unsur organisasi
Sebagai berikut :
(1)   Sekelompok manusia yang diarahkan untuk bekerja sama.
(2)   Melakukan kegiatan yang telah ditetapkan
(3)   Kegiatan diarahkan untuk mencapai tujuan
b.      Manfaat pengorganisasian
(1)   Memungkinkan pembagian tugas sesuai dengan keadaan perusahaan.
(2)   Menciptakan spesialisasi dalam melaksanakan tugas.
(3)   Anggota organisasi mengetahui tugas-tugas yang akan dikerjakan dalam rangka mencapai tujuan.
c.       Bentuk organisasi
Yaitu sebagai berikut :
(1)   Organisasi garis adalah bentuk organisasi dimana wewenang pimpinan langsung ditujukan kepada bawahan.  Bentuk organisasi garis cocok diterapkan pada organisasi yang sederhana dan memiliki ciri antara lain jumlah karyawan sedikit dan belum ada spesialisasi.
Dengan cirri seperti itum organisasi garis mempunyai kebaikan sebagai berikut :
(a)    Kesatuan komando terjamin
(b)   Pengambilan keputusan cepat
(c)    Prinsip “the right man on the right place”
(d)   Kemampuan dan sifat-sifat setiap karyawan dapat diketahui
(e)    Terdapat rasa kekeluargaan sesama karyawan dan pimpinan.
Di samping kebaikannya, organisasi garis juga memiliki kelemahan sebagai berikut :
(a)    Maju mundurnya organisasi berada di tangan satu orang
(b)   Kecenderungan pimpinan bertindak otorier cukup besar
(c)    Kesempatan karyawan berkarier terbatas
(2)   Organisasi fungsional adalah organisasi yang disusun berdasarkan sifat dan jenis fungsi yang harus dilaksanakan. Cirri-ciri organisasi fungsional adalah sebagai berikut :
(a)    Terdapat pemisahan yang tegas.
(b)   Pelaksanaan tudas tidak banyak memerlukan koordinasi
(c)    Koordinasi hanya perlu dilaksanakan di pimpinan jenjang atas
(d)   Pembagian unit-unit organisasi didasarkan atas spesialisasi tugas
(e)    Para direktur mempunyai wewenang komando pada unit-unit yang berada di bawahnya.
Organisasi fungsional memiliki kebaikan sebagai berikut :
(a)    Tugas-tugas karyawan dapat dibagi secara tegas
(b)   Produktivitas tinggi
(c)    Koordinasi bagi karyawan
(d)   Koordinasi secara terus-menerus hanya di jenjang atas.
(e)    Untuk kelancaran tugas dan pembagian fungsi.
Di lain pihak, organisasi fungsional juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain sebagai berikut :
(a)    Sulit mengadakan mutasi (perpindahan antarfungsi) dalam perusahaan tanpa proses pembelajaran terlebih dahulu.
(b)   Koordinasi secara menyeluruh sulit dilaksanakan
(c)    Karena perbedaan tugas, terjadi pengkotak-kotakan dalam tubuh organisasi.
(d)  Pada penerimaan tugas sering terjadi kesimpangsiuran karena perintah diterima tidak hanya dari satu orang. Melainkan juga dari beberapa orang.
(3) Organisasi garis dan staf, adalah bentuk organisasi yang memberi wewenang pada pimpinan untuk memberi komando pada bawahan. Dalam hal ini pimpinan dibantu oleh staf dalam pelaksanaan tugasnya.
Organisasi garis dan staf memiliki kebaikan sebagai berikut :
(a)    Dapat digunakan oleh organisasi yang besar dan rumit
(b)   Pembagian tugas yang jelas antara pimpinan, staf, dan pelaksana
(c)    Dapat mengarah pada spesialisasi
(d)   Prinsip “the right man on the right place” lebih mudah dilaksanakan
(e)   Pengambilan keputusan lebih rasional sebab pimpinan mendapat nasihat dari para ahli di bidangnya.
(f)  Koordinasi dapat berjalan dengan baik karena telah mempunyai bidang masing-masing.
Kelemahan sistem organisasi garis dan staf  antara lain sebagai berikut :
(a) Rasa solidaritas kurang karena antarindividu dalam organisasi tidak selalu saling mengenal. Luasnya cakupan organisasi menyebabkan interaksi antarinidividu menjadi sulit
(b)   Pelaksana sering bingung untuk membedakan mana nasihat dan mana perintah.  
3.      Pelaksanaan (Actuating )
Pelaksanaan atau tindakan adalah suatu fungsi manajemen untuk menggerakkan orang-orang agar bekerja sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Prof. Abraham Maslow dalam bukunya ‘Motivation and Personality”, orang dapat digerakkan jika telah terpenuhi kebutuhan-kebutuhan berikut ini.
a.      Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan fisiologis berhubungan dengan kebutuhan yang bersifat fisik, seperti kebutuhan sandang, pangan, dan perumahan.
b.      Kebutuhan keamanan dan keselamatan
Setiap orang membutuhkan rasa aman dan selamat di tempat kediamannya atau di tempat kerja.
c.       Kebutuhan sosial
Sebagai makhluk sosial manusia mempunyai keinginan untuk memenuhi kebutuhan sosial, seperti kebutuhan dapat diterima di lingkungannya, kebutuhan ingin dihargai, kebutuhan perasaan bahwa dirinya dinamis dan mempunyai kesempatan untuk maju, kebutuhan untuk ikut berpastisipasi  melibatkan diri, dan kebutuhan untuk diperlakukan secara adil.
d.      Kebutuhan akan prestise (harga diri)
Prestise timbul akibat prestasi. Oleh karena itu, seseorang mempunyai keinginan untuk mengembangkan dirinya.
e.       Kebutuhan aktualisasi diri
Setiap orang memiliki harapan atau cita-cita. Oleh karena itu, setiap orang membutuhkan kesempatan untuk mengembangkan bakat dan meningkatkan kemampuan kerja demi mewujudkan cita-citanya.
Untuk mengarahkan orang-orang agar mau bekerja dibutuhkan kepemimpinan. Ada tiga gaya kepemimpinan yang dikenal secara umum dalam berbagai bentuk organisasi :
a.      Otoriter
Pemimpin yang otoriter adalah pemimpin yang mengambil keputusan tanpa melibatkan bawahan.
b.      Demokratis
Pemimpin yang mengakomodasikan pendapat bawahan dalam pengambilan keputusan.
c.       Bebas
Dia hanya memberi arahan dan nasihat dalam mengambil keputusan.
4.      Pengawasan (Controling)
Secara umum tujuan dari pengawasan adalah memastikan pekerjaan sesuai dengan rencana, mencegah adanya kesalahan, menciptakan kondisi agar karyawan bertanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan, mengadakan koreksi terhadap kegagalan yang timbul, dan memberi jalan keluar atas suatu kesalahan.
Pengawasan dapat berjalan efektif apabila memperhatikan hal – hal berikut ini :
a.       Jalur / urut-urutan (routing)
b.      Penetapan waktu (scheduling)
c.       Perintah pelaksanaan (dispatching)
d.      Tindak lanjut (follow up)